by Istiqomah Fitrianasari
Ketuban
pecah sebelum waktunya (KPSW) atau ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah
prematur (KPP) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir / vagina sebelum proses
persalinan. Ketuban pecah prematur yaitu pecahnya membran khorio-amniotik
sebelum onset persalinan atau disebut juga Premature Rupture Of Membrane =
Prelabour Rupture Of Membrane = PROM.
Etiologi Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intrauterine atau oleh kedua factor tersebut. Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Faktor yang berhubungan dengan meningkatnya insidensi KPD antara lain : Fisiologi selaput amnion/ketuban yang abnormal, Inkompetensi serviks, Infeksi vagina / serviks, Kehamilan ganda, Polihidramnion, Trauma, Distensi uteri, Stress maternal, Stress fetal, Infeksi dan Serviks yang pendek.
Penanganan
ketuban pecah dini: Konservatif yaitu
Rawat di Rumah Sakit, Berikan antibiotik (ampicillin 4 x 500 mg selama 7
hari).Jika umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih
keluar, atau sampai air ketuban tidak lagi keluar. Jika usia kehamilan 32-37
minggu, belum inpartu, tidak infeksi, tes busa negatif: beri dexamethason,
observasi tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada
kehamilan 37 minggu. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada
infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), dexamethason, dan induksi sesudah 24
jam. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan
induksi. Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leokosit, tanda-tanda infeksi
intrauterin). Pada usia kehamilan 32-34 minggu berikan steroid, untuk memacu
kematangan paru janin, dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin
tiap minggu. Dosis betametason 12 mg dosis tunggal selama 2 hari, dexamethason
IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
Aktif
yaitu Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio
sesarea. Dapat pula diberikan misoprostrol 50 mg intravaginal tiap 6 jam
maksimal 4 kali. Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi,
dan persalinan diakhiri: Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan serviks,
kemudian induksi. Jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea
dan Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.
No comments:
Post a Comment