Thursday, May 15, 2014

TRI HERI NUGRAHENI / 030113B026 TEKNIK MENYUSUI



TRI HERI NUGRAHENI / 030113B026

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan sakit dan tegang. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.

Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts1.jpg?w=242&h=300
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts2.jpg?w=217&h=300
Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts3.jpg?w=268&h=300
Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan  posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts41.jpg?w=300&h=264
Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts5.jpg?w=300&h=242
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts6.jpg?w=300&h=112
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts7.jpg?w=300&h=166
Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts8.jpg?w=300&h=190
Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)

Langkah-langkah menyusui yang benar
Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts9.jpg?w=300&h=209
Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts10.jpg?w=300&h=207
Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts11.jpg?w=300&h=246
Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)
Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts12.jpg?w=300&h=240
Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts13.jpg?w=300&h=249
Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)

Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
  1. Bayi tampak tenang.
  2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
  3. Mulut bayi terbuka lebar.
  4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
  5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
  6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
  7. Puting susu tidak terasa nyeri.
  8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
  9. Kepala bayi agak menengadah.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts141.jpg?w=259&h=300
Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2004)

Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts15.jpg?w=300&h=278
Gambar 15. Kutang (BH) yang baik untuk ibu menyusui (Perinasia, 2004)

No comments:

Post a Comment