by: Vriska Roro Sekar Arum
Pre eklamsia adalah keadaan dimana hipertensi
disertai dengan proteinuria, edema atau kedua-duanya yang terjadi akibat
kehamilan setelah minggu ke 20 atau kadang-kadang timbul lebih awal bila
terdapat perubahan hidatidiformis yang luas pada vili dan korialis.
Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik
kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang
sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Pre eklamsia adalah timbulnya
hipertensi disertai proteinnuria dan atau edema setelah umur kehamilan 20
minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.
Pre eklamsia dapat dideskripsikan sebagai
kondisi yang tidak dapat diprediksi dan progresif serta berpotensi
mengakibatkan disfungsi dan gagal multi organ yang dapat mengganggu kesehatan
ibu dan berdampak negative pada lingkungan janin.
Preeklamsia yang paling sering
terlihat pada kehamilan pertama kali dan pada remaja hamil dan wanita di atas
40. Faktor
risiko lain termasuk:
·
Sebuah sejarah tekanan darah tinggi kronis
sebelum kehamilan.
·
Sebelumnya sejarah preeklampsia
·
Adanya riwayat preeklamsia pada ibu atau
saudara perempuan.
·
Obesitas sebelum kehamilan.
·
Tercatat lebih dari satu bayi.
·
Sejarah diabetes, penyakit ginjal, lupus atau
rheumatoid arthritis.
Penyebab pre eklamsia saat ini tak bisa
diketahui dengan pasti, walaupun penelitian yang dilakukan terhadap penyakit
ini sudah sedemikian maju. Semuanya baru didasarkan pada teori yang dihubungkan
dengan kejadian. Itulah sebab pre eklamsia disebut juga “disease of theory”
(Rukiyah, 2010).
Teori yang dapat diterima haruslah dapat
menerangkan hal-hal berikut :
1. Sebab bertambahnya frekuensi pada
primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, dan molahidatidosa.
2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin
tuanya kehamilan
3. S ebab dapat terjadinya perbaiakan keadaan
penderita dengan kematian janin dalam uterus
4. Sebab jarangnya terjadi eklamsia pada
kehamilan-kehamilan berikutnya
5. Sebab timbulnya hipertensi, edema,
proteinuria, kejang dan koma.
Dari hal-hal tersebut diatas, jelaslah bahwa bukan
hanya satu faktor, melainkan banyak faktor yang menyebabkan pre-eklamsia dan
eklamsia. Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta
mendapatkan aliran darah dari cabang – cabang arteri uterina dan arteri ovarika
yang menembus miometrium dan menjadi arteri arkuata, yang akan bercabang
menjadi arteri radialis. Arteri radialis menembus endometrium menjadi arteri
basalis memberi cabang arteri spiralis. Pada kehamilan terjadi invasi trofoblas
kedalam lapisan otot arteri spiralis, yang menimbulkan degenerasi lapisan otot
tersebut sehingga terjadi distensi dan vasodilatasi arteri spiralis, yang akan
memberikan dampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi vaskular, dan
peningkatan aliran darah pada utero plasenta. Akibatnya aliran darah ke janin
cukup banyak dan perfusi jaringan juga meningkat, sehingga menjamin pertumbuhan
janin dengan baik. Proses ini dinamakan remodelling arteri spiralis. Pada pre
eklamsia terjadi kegagalan remodelling menyebabkan arteri spiralis menjadi kaku
dan keras sehingga arteri spiralis tidak mengalami distensi dan vasodilatasi,
sehingga aliran darah utero plasenta menurun dan terjadilah hipoksia dan
iskemia plasenta.
Satu-satunya obat nyata untuk preeklampsia dan
eklampsia adalah kelahiran bayi. Ringan
preeklamsia (tekanan darah lebih besar dari 140/90 yang terjadi setelah 20
minggu kehamilan pada wanita yang tidak memiliki hipertensi sebelumnya; dan /
atau memiliki sejumlah kecil protein dalam urin dapat dikelola dengan rumah
sakit hati atau pengamatan di rumah bersama dengan pembatasan kegiatan.
Jika bayi prematur, kondisi tersebut dapat
dikelola sampai bayi Anda dapat dengan aman diserahkan. Penyedia
perawatan kesehatan mungkin meresepkan istirahat di tempat tidur, rumah sakit
atau obat untuk memperpanjang kehamilan dan meningkatkan peluang bayi yang
belum lahir Anda bertahan hidup. Jika bayi Anda dekat dengan istilah, tenaga
kerja dapat dirangsang.
Pengobatan untuk preeklamsia yang lebih berat
(masalah penglihatan memiliki, masalah paru-paru, sakit perut, gawat janin,
atau tanda-tanda dan gejala lainnya) mungkin memerlukan pengobatan yang lebih
muncul - melahirkan bayi - terlepas dari usia bayi. Pengobatan lainny, Magnesium dapat
disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk mencegah kejang eklampsia-terkait, Hydralazine
atau obat antihipertensi lain untuk mengelola peningkatan berat tekanan darah, Pemantauan
asupan cairan.
No comments:
Post a Comment