By Istiqomah Fitrianasari
Polihidramnion
atau disebut juga dengan hidramnion adalah keadaan dimana air ketuban melebihi
2000 ml. Hidramnion akut adalah penambahan air ketuban secara mendadak dan
cepat dalam beberapa hari, biasanya terdapat pada kehamilan yang agak muda,
bulan ke 5 dan ke 6. Hidramnion kronis adalah penambahan air ketuban secara
perlahan-lahan, biasanya terjadi pada kehamilan lanjut. Diagnosis pasti bisa
didapatkan dari pemeriksaan ultrasonografi (USG). Insidensi hidramnion adalah
1% dari semua kehamilan.
Diagnosa polihidramnion : Anamnesis yaitu Perut terasa
lebih besar dan lebih berat dari biasa, Sesak nafas, beberapa ibu mengalami
sesak nafas berat, pada kasus ekstrim ibu hanya bisa bernafas bila berdiri
tegak dan Nyeri perut karena tegangnya
uterus. Inspeksi yaitu Perut terlihat sangat buncit dan tegang, kulit perut
mengkilat, retak-retak kulit jelas dan kadang-kadang umbilikus mendatar, Ibu
terlihat sesak dan sianosis serta terlihat payah karena kehamilannya dan Edema
pada kedua tungkai, vulva dan abdomen. Palpasi yaitu Perut tegang dan nyeri
tekan serta Fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan sesungguhnya
Bagian-bagian janin sukar dikenali. dan Auskultasi yaitu Denyut jantung janin
sukar didenger serta Pemeriksaan penunjang yaitu Foto rontgen (bahaya radiasi),
Ultrasonografi Banyak ahli mendefinisikan hidramnion bila index cairan amnion
(ICA) melebihi 24-25 cm pada pemeriksaan USG.
Penanganan
Hidramnion yang ringan tidak perlu dapat pengobatan khusus, cukup dengan
sedative dan diet pantang garam. Tetapi bila telah memberikan gangguan mekanik,
penderita harus dirawat. Bila keluhan terlalu hebat dapat dilakukan
amniosentesis, baik melalui dinding perut atau serviks. Cairan harus
dikeluarkan secara perlahan-lahan untuk menjaga terjadinya prolapas funikuli
atau solusio placenta. Biasanya setelah dilakukan pungsi melalui serviks akan
disusul dengan persalinan.
No comments:
Post a Comment