Tuesday, May 13, 2014

POLIHIDRAMNION


By Istiqomah Fitrianasari






          Polihidramnion atau disebut juga dengan hidramnion adalah keadaan dimana air ketuban melebihi 2000 ml. Hidramnion akut adalah penambahan air ketuban secara mendadak dan cepat dalam beberapa hari, biasanya terdapat pada kehamilan yang agak muda, bulan ke 5 dan ke 6. Hidramnion kronis adalah penambahan air ketuban secara perlahan-lahan, biasanya terjadi pada kehamilan lanjut. Diagnosis pasti bisa didapatkan dari pemeriksaan ultrasonografi (USG). Insidensi hidramnion adalah 1% dari semua kehamilan.
         
Penyebab hidramnion secara teori, hidramnion bisa terjadi karena : Produksi air ketuban bertambah (Diduga air ketuban dibentuk oleh sel-sel amnion, tetapi air ketuban dapat bertambah cairan lain masuk kedalam ruangan amnion, misalnya air kencing janin dan cairan otak anensefalus) dan Pengaliran air ketuban terganggu (Air ketuban yang dibentuk, secara rutin dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu cara pengeluaran adalah ditelan oleh janin, diabsorpsi oleh usus kemudian dialirkan ke plasenta untuk akhirnya masuk kedalam peredaran darah ibu. Ekskresi air ketuban ini akan terganggu bila janin tidak bisa menelan seperti pada atresia esofagus dan anensefalus).
          Diagnosa  polihidramnion : Anamnesis yaitu Perut terasa lebih besar dan lebih berat dari biasa, Sesak nafas, beberapa ibu mengalami sesak nafas berat, pada kasus ekstrim ibu hanya bisa bernafas bila berdiri tegak  dan Nyeri perut karena tegangnya uterus. Inspeksi yaitu Perut terlihat sangat buncit dan tegang, kulit perut mengkilat, retak-retak kulit jelas dan kadang-kadang umbilikus mendatar, Ibu terlihat sesak dan sianosis serta terlihat payah karena kehamilannya dan Edema pada kedua tungkai, vulva dan abdomen. Palpasi yaitu Perut tegang dan nyeri tekan serta Fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan sesungguhnya Bagian-bagian janin sukar dikenali. dan Auskultasi yaitu Denyut jantung janin sukar didenger serta Pemeriksaan penunjang yaitu Foto rontgen (bahaya radiasi), Ultrasonografi Banyak ahli mendefinisikan hidramnion bila index cairan amnion (ICA) melebihi 24-25 cm pada pemeriksaan USG.
          Penanganan Hidramnion yang ringan tidak perlu dapat pengobatan khusus, cukup dengan sedative dan diet pantang garam. Tetapi bila telah memberikan gangguan mekanik, penderita harus dirawat. Bila keluhan terlalu hebat dapat dilakukan amniosentesis, baik melalui dinding perut atau serviks. Cairan harus dikeluarkan secara perlahan-lahan untuk menjaga terjadinya prolapas funikuli atau solusio placenta. Biasanya setelah dilakukan pungsi melalui serviks akan disusul dengan persalinan.


No comments:

Post a Comment