oleh Dera Arniza Zaen
Warna kuning pada bayi ternyata tak selamanya harus disyukuri, pasalnya warna kuning bayi bisa jadi keadaan yang oleh dunia kedokteran disebut Ikterus Neonatarum (IK). Keadaan ini terjadi akibat produksi bilirubin di tubuh bayi berlebihan dan si bayi tak mampu mengeluarkannya lewat berkemih dan buang air besar.
Gejala ini menurut hasil analisa Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bekerjasama dengan Universitas Indonesia, dialami oleh sekitar 32,19 persen dari keseluruhan bayi di Indonesia. Meskipun cukup banyak terjadi, bukan berarti masalah ini bisa diremehkan begitu saja.
Menurut Prof. dr. Hans E. Monintja, dokter spesialis anak dan guru besar Universitas Indonesia dalam seminar "Bayi Kuning" di Jakarta, Rabu (22/8), kondisi ini dapat menimbulkan keracunan otak akibat penumpukan ensefalopatia bilirubin. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya kelainan perilaku, motorik, perkembangan mental dan kernieterus (kumpulan gejala yang terdiri dari kekakuan otot-otot terutama otot anggota badan dan otot leher dan tulang belakang).
Ada kasus ketika seorang anak hingga usia dua tahun tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya, berbicara atau melakukan kegiatan anak normal seusianya. Setelah diperiksa ternyata si anak, ketika bayi pernah mengalami kasus bayi kuning ini hingga bilirubinnya mencapai angka 42 mg/dl! Padahal kadar bilirubin yang normal pada bayi yang baru lahir hanya sekitar 12 mg/dl saja.
Meski demikian, Hans tidak menyetujui anggapan bayi kuning akan selalu berakhir abnormal kendati setiap bayi kuning potensial berbahaya. "Normal atau abnormal, sebenarnya tergantung dari penyebab, waktu timbul kuning dan kadar maupun jenis bilirubin" kata dia. Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua mewaspadai dan mengenali gejala-gejala bayi yang kuning sedini mungkin.
Yang mesti dipahami orang tua, gejala bayi kuning sangat berbeda dengan penyakit kuning pada orang dewasa yang disebabkan karena infeksi virus Hepatitis. Gejala bayi kuning disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin, zat berwarna kuning, dalam darah.
No comments:
Post a Comment