Sunday, October 12, 2014

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pasca Abortus Imminens

 Oleh : Tyan Ferdiana Hikmah
Abortus Imminens adalah abortus yang mengancam ditandai dengan perdarahan pervaginam pada trimester pertama kehamilan, sementara ostium uteri masih tertutup dan janin masih baik dalam uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu.
Abortus Imminens banyak ditemukan pada wanita hamil, apabila tidak ditangani, maka akan berujung dengan kematian janin atau bahkan bisa menyebabkan komplikasi pada ibu. Berikut ini adalah Komunikasi Informasi dan Edukasi yang di berikan kepada ibu dengan masalah Abortus Imminens.
1)      Melakukan pendekatan dengan pasien supaya dapat terjalin kerja sama yang baik  antara petugas kesehatan khususnya bidan dengan ibu sehingga diharapkan dapat memudahkan dalam pelaksanaannya.
2)  Meminta ibu untuk menandatangani surat persetujuan tindakan medis (informed consent): sebagai bukti tertulis bahwa pasien/ibu bersedia dengan tindakan medis yang akan dilakukan  setelah mendapatkan penjelasan dan informasi.
3)   Melakukan tes kahamilan ulang. Tindakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kehamilan ibu masih dipertahankan atau tidak.
4)      Melakukan pemeriksaan pada ibu dengan tujuan untuk mengetahui    keadaan ibu dan janinnya. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan  janinnya saat ini sehingga diharapkan dapat mengurangi kecemasan   ibu .
5)    Menganjurkan kepada ibu untuk banyak istirahat/tirah baring. Hal   ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke uterus dan    berkurangnya rangsang mekanik.
6)      Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan aktifitas fisik berlebih  karena hal itu dapat mengurangi rangsang mekanik.
7)  Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual dalam 2 minggu ini, karena dengan melakukan hubungan seks dapat  menimbulkan kontraksi uterus karena sperma mengandung prostaglandin sehingga dapat terjadi perdarahan.
8) Memberikan Vitamin K,dan tablet Fe dapat menghentikan perdarahan dan menggantikan darah yang hilang.
9)   Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang berikutnya apakah harus opname atau tidak, untuk mengetahui perkembangan  ibu dan janin.
10)   Melakukan intervensi
a) Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga untuk menumbuhkan rasa percaya ibu dan keluarga akan membantu.
Mengkaji pengetahuan pasien tentang keadaan yang dialaminya sekarang (abortus) karena semakin banyak pengetahuan ibu tentang keadaan yang dialaminya sekarang (abortus) maka akan sangat  membantu ibu untuk mengatasi kecemasan.
b)   Memberikan penyuluhan/KIE tentang keadaan saat ini dan   tindakan yang akan dilakukan untuk menangani Abortus Immenens seperti menganjurkan banyak istirahat/tirah baring, tidak melakukan Hubungan Seksual, memberikan Vitamin K, dan Fe:   untuk mengurangi kecemasan ibu sehingga ibu dapat menerima keadaan yang dialaminya.

No comments:

Post a Comment