KONSEPSI
Menjelaskan tentang ovum, Menjelaskan tentang sperma, Menjelaskan tentang fertilisasi, Menjelaskan tentang implantasi
Menjelaskan tentang ovum, Menjelaskan tentang sperma, Menjelaskan tentang fertilisasi, Menjelaskan tentang implantasi
Ovum
Suatu sel terbesar dalam tubuh manusia Ukuran sekitar 0,2 mm Tertutup dalam folikel telur dari indung telur Dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi oleh korona radiata
Suatu sel terbesar dalam tubuh manusia Ukuran sekitar 0,2 mm Tertutup dalam folikel telur dari indung telur Dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi oleh korona radiata
Jumlah oogonium
pada wanita berdasarkan umur :
1.
Bayi baru lahir: 750.000
2.
Umur 6-15 tahun: 439.000
3.
Umur 16-25 tahun: 159.000
4.
Umur 26-35 tahun: 59.000
5.
Umur 35-45 tahun: 34.000
6.
Masa menopause: semua hilang
Seperma
Sperma berBentuk seperti kecebong
Sperma berBentuk seperti kecebong
Terbagi menjadi
3 bagian:
1.
Kepala: bentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus)
2.
Leher: menghubungkan kepala
dengan bagian tengah
3.
Ekor: berfungsi untuk bergerak
maju, panjang ekor sekitar 10 kali bagian kepala
Pertumbuhan
sperma (spermatogenesis)
1.
Spermatogonium (membelah 2)
2.
Spermatosit pertama (membelah
2)
3.
Spermatosit kedua (membelah 2)
4.
Spermatid
5.
Spermatozoa (sperma)
Fertilasi
Konsepsi-fertilisasi-pembuahan Peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma yang Terjadi di ampula tuba Ovulasi terjadi hari ke 11-14 dari siklus menstruasi normal. Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi Saat coitus, 3-5 cc semen tumpah ke forniks posterior Jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta Sperma bergerak dari serviks-uterus-tuba falopi Tidak terjadi pembuahan: sel telur mengalami kemunduran (degenerasi), dibuang melalui vagina (menstruasi) Terjadi pembuahan: sel telur yang telah dibuahi sperma, mengalami pembelahan dan menjadi bakal janin (embrio) 1 spermatozoa yang dapat melintasi zona pellusida, masuk dalam vitellus Normal.
Konsepsi-fertilisasi-pembuahan Peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma yang Terjadi di ampula tuba Ovulasi terjadi hari ke 11-14 dari siklus menstruasi normal. Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi Saat coitus, 3-5 cc semen tumpah ke forniks posterior Jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta Sperma bergerak dari serviks-uterus-tuba falopi Tidak terjadi pembuahan: sel telur mengalami kemunduran (degenerasi), dibuang melalui vagina (menstruasi) Terjadi pembuahan: sel telur yang telah dibuahi sperma, mengalami pembelahan dan menjadi bakal janin (embrio) 1 spermatozoa yang dapat melintasi zona pellusida, masuk dalam vitellus Normal.
sel tubuh punya 46 kromosom Masing-masing ovum dan sperma: 23 kromosom, 22 kromosom tubuh (autosom)
dan 1 kromosom seks Kedua inti menyatu, jumlah ovum
46 kromosom Bersatunya sel sperma dan sel
telur membentuk zigote
Zigot membelah sekitar 30 jam pasca konsepsi Proses pembelahan menjadi 2 sel disebut blastomer Blastomer menuju uterus dan membelah menjadi 4 sel,8 sel 12-16 blastomer
yang mirip buah murbai yang disebut morula Perjalanan zigot sampai kavum uteri sekitar 3 hari
Implantasi
Nidasi-implantasi Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium Blastula dilindungi oleh simpai disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi Jaringan endometrium banyak mengandung sel-sel desidua Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) masuk ke dalam desidua Sebabkan luka kecil kemudian sembuh dan menutup lagi. Saat nidasi keluar sedikit darahAkibat luka desidua (tanda Hartman) Nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Nidasi-implantasi Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium Blastula dilindungi oleh simpai disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi Jaringan endometrium banyak mengandung sel-sel desidua Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) masuk ke dalam desidua Sebabkan luka kecil kemudian sembuh dan menutup lagi. Saat nidasi keluar sedikit darahAkibat luka desidua (tanda Hartman) Nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Diferensiasi sel-sel blastula terjadi saat nidasi Sel-sel yang lebih kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk
entederm dan yolk salc Sel-sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion Terbentuk lempeng embrional (embryonal-plate) diantara ruang
amnion dengan yolk salc.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar
mudigoh (embrio) melapisi bagian dalam trofoblas Terbentuk sekat korionik (chorionic membrane) menjadi korion Sel-sel trofoblas terbagi menjadi 2 lapisan yaitu:
1. sitotrofoblas (bagian dalam)
2. sinsitiotrofoblas (bagian luar)
Villi koriales yang berhubungan dengan desidua
basalis tumbuh bercabang disebut chorion frondosum Berhubungan dengan
desidua kapsularis kurang mendapat makanan, menghilang disebut chorion leave
Saat nidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG)
Buku reverensi
n Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
n Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri
Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
n Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan.
Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
n Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
n Internet
n Force, D. 2010. Ovum. http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/20/ovum/
unduh 17 Maret 2011 09.24 AM
n Force, D. 2010. Spermatozoo. http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/20/spermatozoa/ unduh 17 Maret 2011 10.09 AM
Pro health. 2008. Konsep Kehamilan. http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/18/konsep-kehamilan
No comments:
Post a Comment