Friday, October 10, 2014

Kehamilan Tidak Diharapkan ( Unwanted Pregnancy)






Oleh : Tyan Ferdiana Hikmah

A. Pengertian
               Merupakan kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran akibat dari kehamilan-kehamilan itu bisa merupakan akibat dari suatu perilaku seksual baik. Pada dasarnya sebagian remaja justru ingin menikmati seks yang seharusnya belum boleh di lakukan. Seks merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan seseorang. Adanya perhatian dan cinta yang cukup dari orang tua dan anggota keluarga terdekat memudahkan remaja memasuki masa pubertas . Menurut para ahli , alasan seorang remaja melakukan hubungan seks di luar nikah terbagi dalam beberapa faktor yaitu :

 Menurut para ahli ,alasan seorang remaja melakukan hubungan seks di luar nikah terbagi dalam beberapa faktor yaitu :
1.             Tekanan yang  datang dari teman
2.             Adanya tekanan dari pacarnya
3.             Adanya kebutuhan badaniyah
4.             Rasa penasaran
5.             Pelampiasan diri
6.             Kehamilan karena incest
7.             Persoalan ekonomi
8.             Penundaan usia perkawinan
9.             Ketidaktahuan perilaku seksual
10.         Hasil pemerkosaan 
               Faktor lain datang dari lingkungan keluarga . Bagi seorang remaja mungkin aturan yang di terapkan oleh kedua orang tuanya tidak dibuat berdasarkan dengan kedua belah pihak .akibatnya remaja tersebut tertekan  sehingga ingin membebaskan diri dengan menunjukkan sikap sebagai pembrontak ,yang salah satunya dalam masalah seks .
               Bagi perempuan seks merupakan pengalaman yang di anggap suci dan melibatkan seluruh perasaanya . Bagi laki-laki seks merupakan hubungan badaniyah yang di anggap tidak terasa serius dan tanpa perasaan. Meskipun pasangan tersebut mengunakan cara-cara atau alat-alat pencegah kehamilan, tetap saja resiko hamil di luar nikah menduduki peringkat atas. Jika di lihat dari segi psikologi dan sosial kehamilan tersebut tentu saja mempengarui status sosial dirinya,keluarga serta menambah rasa depresi dan ketakutan yang mendalam akibatnya akan membahayakan dirinya bahkan janinnya terancam di aborsi apa bila laki-lakinya tidak mau bertanggung jawab dengan alasan belum siap.


B. Dampak KTD pada seks bebas
1. Dampak  Medis :
a. Rahim (uterus) baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 th, karena baru pada usia ini fungsi hormonal melewati masa kerjanya yang maksimal.
b. Sistem hormonal belum stabil maka terjadi ketidak teraturnya menstruasi hal yang sama terjadi bila remaja tersebut tersebut mengalami kehamilan ketidak teraturan tersebut membuat kehamilan menjadi tidak stabil, mudah terjadi perdarahan, terjadilah abortus atau kematian janin.
c. Terlalu dininya usia kehamilan dan persalinan memperpanjang kehamilan rentang reproduksi aktif. Hal ini akan meningkatkan resiko timbulnya kanker leher rahim dikemudian hari.
d. Lebih cenderung mengakibatkan anemia.
e. Kehamilan remaja (pada usia 16 tahun jarang menghasilkan bayi yang sehat).
f. Remaja yang hamil lebih sering keracunan kehamilan seperti mual muntah yang hebat, TD tinggi, kejang-kejang bahkan kematian.
 
2.Dampak terhadap bayinya :
       a. BBLR dapat mengakibatkan retardasi mental, tuli kerusakan otak, kejang-kejang dan    kebutaan.
b. Bayi cenderung lahir prematur.

3.
Dampak  Psikologis dan Sosial
        Pada kehamilan pranikah, rasa malu dan perasaan bersalah yang berlebihan dapat dialami remaja, apalagi bila kehamilan tersebut diketahui pihak lain seperti orang tuanya selain itu, peristiwa kehamilan pada masa remaja seringkali menghambat masa depan remaja dan juga anak yang dikandung. 

C. Pencegahan KTD
1. Cara yang paling efektif adalah tidak melakukan hubungan seksual sebelum nikah.
2. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti olahraga, seni   dan keagamaan
3. Mendapatkan keterangan tentang kegagalan alat kontrasepsi dan cara penggunaanya.
4. Untuk pasangan remaja yang sudah menikah sebaiknya memakai cara KB yang kegagalannya rendah seperti sterilisasi, susuk KB, IUD, Suntikan.

D.           Peran Petugas Kesehatan
1.             Bersikap bersahabat dengan remaja tersebut
2.             Memberikan konseling pada remaja dan keluarganya
3.         Apa bila ada masalah yang serius agar diberikan jalan keluar ,jika belum terselesaikan supaya di konsultasikan dengan dokter ahli
4.             Memberikan alternatif penyelesaian masalah :
         a. Diselesaikan secara kekeluargaan
         b.  Segera menikah
         c.   Konseling kehamilan , persalinan dan keluarga berencana
         d.   Pemeriksaan kehamilan sesuai standar
         e.   Bila ada gangguan kejiwaan,rujuk ke psikiater
         f.    Bila ada resiko tinggi kehamilan, rujuk ke SPOG
       g.  Bila tidak terselesaikan dengan menikah,anjurkan pada keluarga supaya menerima degan baik. 
        h. Bila ingin melakukan aborsi ,berikan konseling resiko aborsi.

 


No comments:

Post a Comment