Thursday, October 2, 2014

KELEMAHAN DAN RESIKO PADA BAYI TABUNG



KELEMAHAN BAYI TABUNG
Oleh: Zuhfi Arlinda 
 

Meskipun banyak pasangan yang belum bisa memiliki anak yang beralih menggunakan treatmen bayi tabung, tetapi banyak pula pasangan yang berpikir ulang untuk mencoba proses ini karena berbagai alasan. Berikut beberapa kelemahan bayi tabung yang menjadi alasan banyak pasangan yang belum mempertimbangkan treatmen ini, seperti dirangkum lifestyle.iloveindia.com:

1.    Penyatuan sel telur dan sperma melalui preses pembuahan akan pasti berhasil, tetapi proses implantasinya belum tentu berhasil.

2.    Sangat memakan waktu karena dapat menghabiskan waktu berbulan-bulan. Wanita harus mendapatkan suntukan kesuburan secara teratur dan siklusnya selalu dipantau untuk memastikan pengambilan dan transfer sel telur dilakukan dan berlangsung tepat waktu.

3.    Treatmen ini merupakan proses yang rumit, jadi sudah bisa dipastikan bahwa biayanya mahal. Biaya yang diperlukan untuk satu siklus pengobatan akan beragam tergantung pada program dan obat yang digunakan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk hamil juga meningkatkan biaya.

4.    Obat-obatan yang digunakan untuk merangsang sel telur dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai OHSS, ovarian hyper stimulation syndrom, yang mengaruskan mendapat perawatan di rumah sakit sampai indung telur kembali normal.

5.    Ada resiko besar embrio akan menempel sendiri ke rahim. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bayi kembar dua atau lebih.

6.    Obat-obatan yang digunakan mungkin memiliki efek samping yang berbahaya.

7.    Wanita yang menjalani treatmen bayi tabung beresiko tinggi mengalami kondisi kehamilan ektopik.

 RESIKO BAYI TABUNG

Menurut mayoclinic.com, beberapa resiko yang bisa terjadi jika Anda melakukan bayi tabung, seperti:
 
1. Kelahiran Kembar
Bayi tabung meningkatkan resiko kelahiran kembar jika lebih dari satu embrio yang ditanamkan dalam rahim Anda. Sebuah kehamilan dengan kelahiran kembar membawa risiko yang lebih tinggi pada awal persalinan dan risiko bayi terlahir dengan berat badan rendah daripada kehamilan tunggal.
2. Kelahiran Prematur
Risiko ini adalah yang sering terjadi pada beberapa kasus bayi tabung. Dampaknya akan terjadi pada bayi Anda nanti setelah kelahiran karena perkembangan dalam rahim terjadi terlalu singkat.
3. Sindrom hiperstimulasi ovarium
Penggunaan suntikan obat kesuburan, seperti human chorionic gonadotropin (HCG), untuk menginduksi ovulasi dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium, dimana ovarium Anda menjadi bengkak dan nyeri. TAnda dan gejala biasanya berlangsung seminggu, seperti nyeri ringan perut, kembung, mual, muntah dan diare. Beberapa gejala yang biasanya timbul karena hiperstimulasi ovarium juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat dan sesak napas.
4. Keguguran
Tingkat keguguran bagi wanita yang hamil menggunakan program bayi tabung dengan embrio segar mirip dengan perempuan yang hamil secara alami, sekitar 15 sampai 20 persen. Penggunaan jarum aspirasi untuk mengumpulkan telur mungkin bisa menyebabkan perdarahan, infeksi, atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah


No comments:

Post a Comment