Pseudocyesis atau kehamilan palsu
Kehamilan merupakan saat yang paling membahagiakan bagi calon orang
tua. Tetapi kehamilan tidak selalu berakhir dengan kebahagiaan lantaran
lahirnya bayi. Dalam kasus ini jarang terjadi, seorang wanita meyakini bahwa
dirinya hamil, namun kenyataannya tidak hamil.
Teman–teman pasti sering dengar kata pseudocyesis atau kehamilan palsu, pseudocyesis atau kehamilan palsu merupakan keyakinan bahwa seorang hamil dan akan memiliki bayi namun ternyata tidak hamil. Orang dengan pseudocyesis memiliki tanda – tanda seperti orang hamil pada umumnya, namun didalam rahimnya tidak ada janin. Kondisi yang tidak biasa ini bisa dialami oleh 1 – 6 orang dari 22.000 kelhiran.
Teman–teman pasti sering dengar kata pseudocyesis atau kehamilan palsu, pseudocyesis atau kehamilan palsu merupakan keyakinan bahwa seorang hamil dan akan memiliki bayi namun ternyata tidak hamil. Orang dengan pseudocyesis memiliki tanda – tanda seperti orang hamil pada umumnya, namun didalam rahimnya tidak ada janin. Kondisi yang tidak biasa ini bisa dialami oleh 1 – 6 orang dari 22.000 kelhiran.
Masalah psikologis dan fisik merupakan akar dari pseudocyesis
atau kehamilan palsu, meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui,
dokter menduga bahwa faktor psikologis dapat mengelabui tubuh dan membuat
seseorang berpikir dan meyakini bahwa dirinya hamil. Demikian dikutip dari
WebMD, rabu (18/12/2013).
Ketika seorang wanita memiliki keinginan yang kuat hamil karena
mungkin sebelumnya punya masalah dengan infertilitas, keguguran berulang atau
akan menopause, maka tubuhnya dapat memproduksi beberapa tanda–tanda kehamilan
seperti perut yang membengkak, payudara
membesar dan bahkan sensasi gerakan janin. Otak wanita kemudian salah
menginterpretasikan sinyal tersebut sebagai kehamilan, sehingga memicu
pelepasan hormon, seperti estrogen dan prolaktin yang mengaruh pada gejala
kehamilan sebenarnya.
Wanita yang mengalami pseudocyesis atau kehamilan palsu, memiliki banyak gejala yang sama seperti orang yang benar – benar hamil,
termasuk gangguan menstruasi, perut bengkak seperti hamil, pembesaran payudara,
perubahan puting dan mungkin produksi susu, perasaan gerakan janin, mual dan
muntah, serta peningktan berat badan. Gejala–gejala tersebut dapat berlangsung
selama beberapa minggu, selama 9 bulan atau bahkan beberapa tahun.
Untuk menentukan apakah seorang wanita mengalami kehamilan palsu, biasanya
dokter akan mengevaluasi gejala-gejalanya, melakukan pemeriksaan panggul dan
USG. Dalam kasus pseudocyesis atau kehamilan palsu,
tidak ada janin yang terlihat pada pemeriksaan ultrasound dan tidak akan
didengar detak jantung janin.
No comments:
Post a Comment