Saturday, October 11, 2014

PSEUDOCYESIS (kehamilan palsu)


Pseudocyesis atau kehamilan palsu


Oleh : Uswatun Hasanah


Kehamilan merupakan saat yang paling membahagiakan bagi calon orang tua. Tetapi kehamilan tidak selalu berakhir dengan kebahagiaan lantaran lahirnya bayi. Dalam kasus ini jarang terjadi, seorang wanita meyakini bahwa dirinya hamil, namun kenyataannya tidak hamil.
Teman–teman pasti sering dengar kata pseudocyesis atau kehamilan palsu, pseudocyesis atau kehamilan palsu merupakan keyakinan bahwa seorang hamil dan akan memiliki bayi namun ternyata tidak hamil. Orang dengan pseudocyesis memiliki tanda – tanda seperti orang hamil pada umumnya, namun didalam rahimnya tidak ada janin. Kondisi yang tidak biasa ini bisa dialami oleh 1 – 6 orang dari 22.000 kelhiran.
Masalah psikologis dan fisik merupakan akar dari pseudocyesis atau kehamilan palsu, meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologis dapat mengelabui tubuh dan membuat seseorang berpikir dan meyakini bahwa dirinya hamil. Demikian dikutip dari WebMD, rabu (18/12/2013).
Ketika seorang wanita memiliki keinginan yang kuat hamil karena mungkin sebelumnya punya masalah dengan infertilitas, keguguran berulang atau akan menopause, maka tubuhnya dapat memproduksi beberapa tanda–tanda kehamilan seperti perut yang membengkak, payudara membesar dan bahkan sensasi gerakan janin. Otak wanita kemudian salah menginterpretasikan sinyal tersebut sebagai kehamilan, sehingga memicu pelepasan hormon, seperti estrogen dan prolaktin yang mengaruh pada gejala kehamilan sebenarnya.
Wanita yang mengalami pseudocyesis atau kehamilan palsu, memiliki banyak gejala yang sama seperti orang yang benar – benar hamil, termasuk gangguan menstruasi, perut bengkak seperti hamil, pembesaran payudara, perubahan puting dan mungkin produksi susu, perasaan gerakan janin, mual dan muntah, serta peningktan berat badan. Gejala–gejala tersebut dapat berlangsung selama beberapa minggu, selama 9 bulan atau bahkan beberapa tahun.
Untuk menentukan apakah seorang wanita mengalami kehamilan palsu, biasanya dokter akan mengevaluasi gejala-gejalanya, melakukan pemeriksaan panggul dan USG. Dalam kasus pseudocyesis atau kehamilan palsu, tidak ada janin yang terlihat pada pemeriksaan ultrasound dan tidak akan didengar detak jantung janin.

No comments:

Post a Comment