Nama : Umrotul Hafidhoh Hadiningrum
Definisi
Fluor Albus
Keputihan atau Fluor Albus merupakan
sekresi vaginal abnormal pada wanita ( Wijayanti, 2009,p.52). Keputihan adalah
semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu
kental dan agak kekuning-kuningan. Jika slim atau lendir ini tidak
terlalu banyak, tidak menjadi persoalan (Sasmiyanti & Handayani, 2008).
Keputihan atau dalam istilah medisnya
disebut fluor albus (fluor=cairan kental, albus=putih) atau leukorhoe secara
umum adalah keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal,
rasa panas atau perih, kadang berbau atau malah tidak merasa apa-apa. Kondisi
ini terjadi karena terganggunya keseimbangan flora normal dalam vagina, dengan
berbagai penyebab.
Klasifikasi
fluor albus / keputihan
Keputihan dibagi
menjadi 2 yaitu :
1.
Keputihan fisiologis
Tanda – tanda keputihan
normal adalah jika cairan yang keluar tidak terlalu kental, jernih, warna putih
atau kekuningan jika terkontaminasi oleh udara, tidak disertai rasa nyeri dan
tidak timbul rasa gatal yang berlebih. Hal – hal yang menyebabkan keputihan
fisiologis antara lain :
a. Bayi
yang baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari, terjadi karena pengaruh estrogen
dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
b. Waktu
disekitar menarche karena pengaruh estrogen dan akan hilang sendiri.
c. Wanita
dewasa, apabila dirangsang sebelum dan pada waktu coitus disebabkan oleh
pengaruh transudasi dari dinding vagina.
d. Masa
subur perempuan, sebelum dan sesudah menstruasi karena kadar hormone estrogen
meningkat, sekret yang keluar dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi
lebih encer.
e. Pengeluaran sekret dari kelenjar-kelenjar
serviks uteri juga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan
kelainan jiwa neurosis.
Keputihan tidak selalu mendatangkan kerugian,
jika keputihan ini wajar dan tidak menunjukan bahaya lain. Sebenarnya, cairan
yang disebut keputihan ini berfungsi sebagai sistem pelindung alami saat
terjadi gesekan di dinding vagina saat anda berjalan dan saat anda melakukan hubungan
seksual. Keputihan ini merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh dari
bakteri yang menjaga kadar keasaman pH wanita.
Cairan
ini selalu berada di dalam alat genital tersebut. Keasaman pada vagina
wanita harus berkisar antara 3,8 sampai 4,2, maka sebagian besar bakteri
yang ada adalah bakteri menguntungkan. Bakteri menguntungkan ini hampir
mencapai 95% sedangkan yang lain adalah bakteri merugikan dan menimbulkan
penyakit (patogen). Jika keadaan ekosistem seimbang, artinya wanita tidak
mengalami keadaan yang membuat keasaman tersebut bertambah dan berkurang, maka
bakteri yang menimbulkan penyakit tersebut tidak akan mengganggu (Iswati,
2010,pp.134-135).
2. Keputihan
patologis ( tidak normal )
Penyebab paling penting dari keputihan
patologi ialah infeksi. Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya
agak kekuning-kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental dan berbau.
Keputihan yang tidak normal ialah keputihan dengan ciriciri : jumlahnya banyak,
timbul terus menerus, warnanya berubah (misalnya kuning, hijau, abu-abu,
menyerupai susu/yoghurt) disertai adanya keluhan (seperti gatal, panas, nyeri)
serta berbau (apek, amis, dsb) (Wijayanti, 2009, p.51). Keputihan yang disebabkan
oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di
sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini
antara lain bakteri, virus, jamur, atau juga parasit. Infeksi ini dapat
menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan
rasa pedih saat si penderita buang air kencing. Macam – macam keputihan antara
lain :
a.
Keputihan yang cair dan
berbusa, berwarna kuning kehijauan atau keputih-putihan, berbau busuk dengan
rasa gatal. Keputihan semacam ini akan memberi dampak bagi tubuh wanita,
diantaranya wanita akan merasa seperti terbakar di daerah kemaluan saat buang
air kecil. Jika tidak cepat ditangani, lambat laun kemaluan akan terasa sakit
dan membengkak.
b. Cairan
keputihan yang berwarna putih seperti keju lembut dan berbau seperti jamur atau
ragi roti. Keadaan ini menunjukan adanya infeksi yang disebabkan jamur atau
ragi yang di kemaluan seorang wanita. Penderita akan merasakan efek gatal yang
hebat. Bibir kemaluan sering terlihat merah terang dan terasa sangat sakit.
Selain itu, saat buang air kecil terasa seperti terbakar. Hal yang harus
dicegah adalah menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi ini. Antibiotik
sebenarnya akan membuat infeksi jamur semakin parah. Penderita pun jangan
mamakai pil KB. Jika sedang menggunakan pil KB, hentikan secepatnya.
c. Cairan
keputihan yang kental seperti susu dengan bau yang amis/anyir. Keadaan ini
dimungkinkan karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri Hemophilus. Diperlukan
pemeriksaan khusus untuk membedakannya dengan infeksi trichomonas.
d. Cairan
keputihan yang encer seperti air, berwarna coklat atau keabu-abuan dengan
bercak-bercak darah, dan berbau busuk. Janganlah bersantai dan tidak
mempedulikan kelainan ini. Hal ini merupakan tanda-tanda infeksi yang lebih
parah, dapat kanker atau penyakit menular seksual lainnya.
No comments:
Post a Comment