Depresi Post Partum
0leh : Uswatun Hasanah
Depresi post partum merupakan depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan. Pitt tahun 1988 dalam Pitt (regina dkk, 2001) depresi post parum adalah depresi
yang bervariasi dari hari kehari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah,
gangguan nafsu makan dan kehilangan libido (kehilangan selera untuk berhubungan
intim dengan suami). Llewelly-jones (1994) menyatakan wanita yang didiagnosa mengalami depresi 3 bulan pertama setelah melahirkan.Wanita tersebut secara social dan emosional merasa terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
depresi post partum adalah ganggu anemosional
pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan
dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan – 1 tahun.
Depresi post partum terjadi karena gangguan hormonal. Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone. Pitt (regina dkk, 2001) mengemukakan 4 faktor penyebab depresi post partum:factor konstitusional, factor fisik yang etrjadi karena ketidak seimbangan hormonal, factor psikologi ,factor social dan karateristik ibu.
Gejala depresi post partum adalah trias depresi yaitu: berkurangnya energy, penurunan efek, hilang minat
(anhedonia). Ling dan Duff (2001) mengatakan bahwa gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik yaitu trauma terhadap intervensi medis yang terjadi, kelelahan dan perubahan mood, gangguan nafsu makan dangan gguan tidur, tidak mau berhubungan dengan orang lain dan tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment