Disusun Oleh : Widyastuti Kurniawati
1) Segera
Setelah Bayi Lahir:
a. Memberikan
ASI dini (kontak kulit dengan kulit selama satu jam setelah lahir) dan
persentuhan ibu-bayi
b. Membina
ikatan emosional dan kehangatan ibu-bayi
c. Jangan
berikan cairan atau makanan kepada bayi
d. Biarkan
ibu dan bayi bersama dalam 1 jam pertama dan setelah asuhan rutin BBL
2) Pencegahan
Infeksi Mata
Salep mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah
1jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu. Pencegahan infeksi
tersebut mengandung antibiotika Tetrasiklin 1% salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu
1 jam setelah kelahiran. Upaya pencegahan infeeksi mata tidak efektif jika diberikan
lebih dari 1 jam setelah kelahiran.
Cara Pemberian Salep Mata:
a. Jelaskan
kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut.
b. Cuci
tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir)
c. Berikan
salep dalamsatu garis lurus mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan
hidung bayi menuju kebagian luar mata.
d. Ujung
tabung salep mata tak boleh menyentuh mata bayi.
e. Jangan
menghapus salep dari mata bayi dan anjurkan keluarga untuk tidak menghapus
asalep mata tersebut.
3) Pemberian
Vitamin K
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K
injeksi 1mg intramuscular setelah 1jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai
menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin K yang
dapatdialami oleh sebagian BBL.
4) Pemeriksaan
Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan
BBL dilakukan pada:
a. Saat
bayi berada di klinik (dalam 24 jam)
b. Saat
kunjungan Tindak Lanjut (KN), yaitu1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur
4-7 hari dan satu kali pada umur 8-28
hari.
Adapun
pemeriksaan bayi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Keadaan Umum
Memeriksa
pernafasan
a. Apakah
merintih
b. Hitung
nafas:apakah 40-60 per menit? Bila tidak, ulangi kembali
c. Apakah
terdapat retraksi dinding dada bawah
Melihat
gerakan : apakah tonus baik dan simetris ?
Melihat
warna kulit
Meraba
kehangatan: bila teraba dingin atau panas, lakukan pengukuran suhu.
Melihat
adanya kelainan bawaan.
- Melihat kepala: adakah bengkak atau memar?
- Melihat abdomen: apakah pucat atau ada perdarahan tali pusar
- Memeriksakan adanya pengeluaran mekonium dan air seni
- Menimbang bayi, mengukur panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan atas. Untuk menentukan panjang badan, letakan bayi pada meja pemeriksaan dengan posisi kaki lurus sebisa mungkin. Pegang kepala agar tetap pada ujung atas pita ukur dan dengan lembut regangkan kaki ke bawah menuju ujung bawah pita. Untuk mengukur lingkar kepala, letakkan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan tarik pita mengelilingi bagian atas alis. Panjang lingkar kepala kira-kira 2 cm lebih besar daripada lingkar dada bayi saat kelahiran. Untuk mengukur lingkar dada, letakkan pita ukur pada tepi terendah scapula dan tarik pita mengelilingi bagian anterior di atas garis puting.
- Pencegahan hipotermi :Memakaikan baju bayi, popok, topi dan membedong bayi.
- Menilai cara menyusu
Tanda-tanda
posisi menyusui yang benar:
a. Dagu
menyentuh payudara ibu
b. Mulut
terbuka lebar
c. Hidung
bayi mendekati atau kadang-kadang menyentuh payudara ibu
d. Mulut
bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya putting saja), lingkar areola
atas terlihat lebih banyak dibandingkan lingkar areola bawah
e. Lidah
bayi menopang putting dan areola bagian bawah
f. Bibir
bawah bayi melungkup keluar
g. Bayi
menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai dengan
berhenti sesaat
No comments:
Post a Comment