Monday, October 13, 2014

Manajemen Bayi Baru Lahir Normal


Disusun Oleh : Widyastuti Kurniawati
 
1)      Segera Setelah Bayi Lahir:
a.       Memberikan ASI dini (kontak kulit dengan kulit selama satu jam setelah lahir) dan persentuhan ibu-bayi
b.      Membina ikatan emosional dan kehangatan ibu-bayi
c.       Jangan berikan cairan atau makanan kepada bayi
d.      Biarkan ibu dan bayi bersama dalam 1 jam pertama dan setelah asuhan rutin BBL

2)      Pencegahan Infeksi Mata
Salep mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah 1jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu. Pencegahan infeksi tersebut mengandung antibiotika Tetrasiklin 1% salep  antibiotika harus tepat diberikan pada waktu 1 jam setelah kelahiran. Upaya pencegahan infeeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran.
Cara Pemberian Salep Mata:
a.       Jelaskan kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut.
b.      Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir)
c.       Berikan salep dalamsatu garis lurus mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju kebagian luar mata.
d.      Ujung tabung salep mata tak boleh menyentuh mata bayi.
e.       Jangan menghapus salep dari mata bayi dan anjurkan keluarga untuk tidak menghapus asalep mata tersebut.

3)      Pemberian Vitamin K
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K injeksi 1mg intramuscular setelah 1jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin K yang dapatdialami oleh sebagian BBL.

4)      Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan BBL dilakukan pada:
a.       Saat bayi berada di klinik (dalam 24 jam)
b.      Saat kunjungan Tindak Lanjut (KN), yaitu1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.
Adapun pemeriksaan bayi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Keadaan Umum
Memeriksa pernafasan
a.       Apakah merintih
b.      Hitung nafas:apakah 40-60 per menit? Bila tidak, ulangi kembali
c.       Apakah terdapat retraksi dinding dada bawah
Melihat gerakan : apakah tonus baik dan simetris ?
Melihat warna kulit
Meraba kehangatan: bila teraba dingin atau panas, lakukan pengukuran suhu.
Melihat adanya kelainan bawaan.
  1. Melihat kepala: adakah bengkak atau memar?
  2. Melihat abdomen: apakah pucat atau ada perdarahan tali pusar
  3. Memeriksakan adanya pengeluaran mekonium dan air seni
  4. Menimbang bayi, mengukur panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan atas. Untuk menentukan panjang badan, letakan bayi pada meja pemeriksaan dengan posisi kaki lurus sebisa mungkin. Pegang kepala agar tetap pada ujung atas pita ukur dan dengan lembut regangkan kaki ke bawah menuju ujung bawah pita. Untuk mengukur lingkar kepala, letakkan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan tarik pita mengelilingi bagian atas alis. Panjang lingkar kepala kira-kira 2 cm lebih besar daripada lingkar dada bayi saat kelahiran. Untuk mengukur lingkar dada, letakkan pita ukur pada tepi terendah scapula dan tarik pita mengelilingi bagian anterior di atas garis puting.
  5. Pencegahan hipotermi  :Memakaikan baju bayi, popok, topi dan membedong bayi.
  6.  
  1. Menilai cara menyusu
Tanda-tanda posisi menyusui yang benar:
a.       Dagu menyentuh payudara ibu
b.      Mulut terbuka lebar
c.       Hidung bayi mendekati atau kadang-kadang menyentuh payudara ibu
d.      Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya putting saja), lingkar areola atas terlihat lebih banyak dibandingkan lingkar areola bawah
e.       Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah
f.       Bibir bawah bayi melungkup keluar
g.      Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai dengan berhenti sesaat

No comments:

Post a Comment