ASUHAN KEBIDANAN UK 32-33 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1 Definisi
Masa
kehamilan adalah mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari pertama haid terakhir (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal)
Proses
kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
o
Ovulasi
pelepasan ovum
o
Terjadi
migrasi spermatozoa dan ovum
o
Terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot
o
Terjadi
nidasi (implementasi) pada uterus
o
Pembekuan
placenta
o
Tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana hal : 96)
2.1.2 Tanda
dan Gejala Kehamilan
1.
Tanda-tanda
Presumtif
v
Amenorhea
(tidak haid)
Wanita harus mengetahui hari pertama haid
terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan tafsiran persalinan.
v
Mual dan
muntah (Nausea dan Vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama pada
suatu kehamilan.
v
Mengidam
(ingin makanan khusus)
Ibu hamil menginginkan sesuatu pada waktu
kehamilannya
v
Tidak
tahan suatu bau-bauan
v
Tidak ada
selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada bulan-bulan trimester
awal.
v
Lelah
(fotingue)
v
Payudara
membesar, tegang dan sedikit nyeri
v
Sering
miksi
v
Konstipasi
(obstipasi)
v
Pigmentasi
kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid placenta
v
Epulis,
hipertropi dari papil gusi
v
Pemekaran vena-vena
(varices)
2.
Tanda-tanda
kemungkinan hamil
o
Perut
membesar
o
Uterus
membesar
o
Tanda
hegar (hipertropi uteri sehingga panjang dan lunak)
o
Tanda
Chadwick (hipervaskularisasi, vulva dan vagina tampak kebiruan)
o
Tanda
piscasek (teraba pembesaran uterus yang tidak merata)
o
Braxton
hicks (timbulnya kontraksi pada perabaan)
o
Teraba
ballottement
o
Reaksi
kehamilan positif
3.
Tanda
pasti (tanda positif)
ü
Gerakan
janin yang dapat dilihat atau dirasa, juga bagian-bagian janin
ü
Denyut
jantung janin
ü
Terlihat
tulang-tulang janin dalam foto rontgen
2.1.3 Perubahan
Fisiologis pada masa kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan, maka seluruh
system genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat
menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Placenta dalam perkembangannya
mengeluarkan hormone somatotropin, esterogen dan progesterone yang menyebabkan
perubahan pada :
a.
Uterus
Rahim yang semula beratnya/ besarnya sejempol/
berat 30gram akan mengalami hipertropi dan hyperplasia sehingga menjadi seberat
1000gram saat akhir kehamilan.
b.
Vagina /
liang senggama
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
dan kebiru-biruan (tanda Chadwick)
c.
Ovarium
(indung telur)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang
mengandung korpus lutheum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuk
placenta yang sempurna pada UK 16 minggu
d.
Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi
e.
Sirkulasi
darah ibu
Karena
meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
Terjadi
hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplacenta
Pengaruh
hormone esterogen dan progesteron
f.
Berat
badan ibu bertambah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5
– 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg per
minggu.
2.1.4 Pemeriksaan
palpasi pada kehamilan
Pemeriksaan palpasi bias digunakan untuk
menetapkan kedudukan janin dalam rahim dan tuanya kehamilan. Tahap pemeriksaan
dengan Leopold:
1.
Tahap
Persiapan
·
Penderita
tidur terlentang dengan kepala lebih tinggi
·
Kedudukan
tangan pada saat pemeriksaan dapat diatas kepala atau membujur disamping badan
·
Kaki
ditekukkan sedikit, sehingga dinding perut lemas
·
Bagian
perut klien di buka seperlunya
·
Pemeriksaan
menghadap ke muka klien saat melakukan pemeriksaan Leopold I sampai Leopold
III, sedangkan saat Leopold IV menghadap kaki klien
2.
Leopold I
– Leopold IV
-
Leopold I : untuk mengetahui TFU, untuk
mengetahui bagian apa yang terletak di fundus uteri, bagian janin dalam uterus,
konsistensi uterus
-
Leopold II : untuk mengetahui letak punggung
janin
-
Leopold
III : untuk menentukan bagian apa
yang terletak di bawah dan untuk menentukan apakah sudah masuk/masih goyang
-
Leopold IV : berapa jauh masuknya bagian terbawah
dalam PAP, bias juga untuk menentukan bagian terbawah janin.
2.1.5 Cara
untuk menentukan tuanya kehamilan
Sebelum bulan ke III (12 minggu) fundus uteri
belum dapat diraba dari luar :
Akhir Bulan
|
Usia Kehamilan
|
Keterangan
|
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
|
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
|
Fundus
uteri 1-2 jari di atas sympisis
Pertengahan
sympisis dan pusat
3
jari di
bawah pusat
setinggi pusat
4
jari di
atas pusat
pertengahan px & pusat
3
jari di
bawah px
pertengahan px & pusat
|
2.1.6 Pemeriksaan
Kehamilan
a.
Jadwal Pemeriksaan
Pemeriksaan antenatal paling sedikit 4x
kunjungan ulang, yaitu:
1.
Trimester
I : 1x ( sebelum minggu ke 14)
2.
Trimester
II : 1x ( sebelum minggu ke 28)
3.
Trimester
III : 2x ( minggu ke 28-36 dan
setelah minggu ke 36)
b.
Standart
Minimal ANC (14T)
ü
Timbang
berat badan
ü
Tensi
(mengukur tekanan darah)
ü
Tinggi
fundus uteri
ü
Pemberian
tablet Fe
ü
Imunisasi
TT
ü
Tes Hb
ü
Tes VDRL
ü
Tekan
pijat payudara
ü
Tingkat
kebugaran/senam hamil
ü
Test
protein urine
ü
Test
reduksi urine
ü
Terapi
kapsul yodium untuk daerah min yodium
ü
Terapi antimalaria
untuk daerah endemis malaria
ü
Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan
c.
Pemeriksaan
Khusus
o
Dengan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
o
Pemeriksaan
panggul
o
Pemeriksaan
dalam
d.
Pemeriksaan
Umum
Keadaan
umum klien dan TTV
e.
Pemeriksaan
penunjang
Laboratorium, USG
2.1.7 Jadwal
kunjungan Ulang
a.
Kunjungan
I (16 minggu) dilakukan untuk :
§
Penapisan
dan pengobatan anemia
§
Perencanaan
persalinan
§
Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b.
Kunjungan
II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
»
Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
»
Penapisan
pre-eklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
»
Mengulang
perencanaan persalinan
c.
Kunjungan
IV (36 minggu) sampai lahir, dilakukan untuk :
v
Sama
seperti kelainan letak dan presentasi
v
Mengenali
adanya kelainan letak dan presentasi
v
Mengenali
benda-benda persalinan
2.2 Konsep
Dasar Kehamilan Letak Sungsang
A. Pengertian
Letak sungsang adalah letak memanjang
dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang
dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian
depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki
3. Letak lutut
4. Letak kaki
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi
pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak
dibandingkan dengan primigravida.
B. Etiologi
Penyebab letak sungang :
1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau
tidak ada, misalnya pada panggulsempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor –
tumor pelvis dan lain – lain.
2. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara,
janin kecil (prematur).
3. Gemeli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma
uteri.
5. Janin sedah lama mati.
6. sebab yang tidak diketahui.
C. Klasifikasi
1. Letak bokong (Frank Breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas ( 75 % )
2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak
bokong kaki sempurna / lipat kejang )
3. Letak Sungsang tidak sempurna (incomplete Breech)
adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang
terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
- Kedua kaki : Letak kaki sempurna
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna
- Kedua lutut : Letak lutut sempurna
Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada
4 posisi :
1) Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2) Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3) Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4) Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)
D. Tanda dan Gejala
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu
dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering merasa benda keras (kepala)
mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras,
bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salat
satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas
sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada
punggung anak setinggi pusat.
E. Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong ,dan punggung
dikiri atau kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat
yang lebih tinggi dari pusat.
3. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang –
kadang kaki (pada letak kaki)
Bedakan antara :
- Lubang kecil - Mengisap
- Tulang (-) - Rahang Mulut
- Isap (-) Anus - Lidah
- Mekoneum (+)
- Tumit - Jari panjang
- Sudut 90 0 Kaki - Tidak rata
Tangan siku
- Rata jari – jari - Patella (-)
- Patella Lutut
- Poplitea
4. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan
kepala di fundus
F. Patofisiologi
Bayi letak sungsang disebabkan :
1. Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi
2. Plasenta Previda : Menghalangi kepala turun ke panggul
3. Panggul Sempit : Kepala susah menyesuaikan ke jalan lahir
G. Penatalaksanaan
Sewaktu Hamil
Yang terpenting ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum
persalinan terjadi dengen versi luar. Tehnik :
a. Sebagai persiapan :
1) Kandung kencing harus dikosongkan
2) Pasien ditidurkan terlentang
3) Bunyi jantung anak diperiksa dahulu
4) Kaki dibengkokan pada lutu dan pangkal paha supaya dinding
perut kendor.
b. Mobilisasi : bokong dibebaskan dahulu
c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan
didekatkan satusama lain sehingga badan anak membulat dengan demikian anak
mudah diputar.
d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat
dibawah. Arah pemutaran hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit
tekanannya. Kalau ada pilihan putar kearah perut anak supaya tidak terjadi
defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung anak diperiksa lagi dan kalau
tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula.
e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ,
serta keluhan.
2.3 Konsep Dasar asuhan Kebidanan Menurut Hellan Varney
Manajemen kebidanan adalah metode dan
pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh
Bidan dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada individu keluarga dan masyarakat.
Dalam melaksanakan
proses manajemen kebidanan ini menggunakan 7 langkah, yaitu :
2.2.1
Pengkajian
A. Data Subyektif
Untuk membantu secara lengkap tentang Asuhan Kebidanan dan membantu
dalam menetapkan diagnose kebidanan dan menetapkan tindakan kebidanan.
1. Identitas / Biodata
Nama pasien : Untuk membedakan pasien yang satu dengan yang
lain.
Umur pasien : Untuk menentukan prognosa termasuk resiko
tinggi/tidak.
Bangsa / suku : Untuk mengadakan statistik kelahiran
Pendidikan : Untuk menentukan model komunikasi yang
igunakan agar motivasi yang diberikan efektif sesuai tingkat pendidikan.
Agama : Berhubungan dengan religius dan kepercayaan.
Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf hidup sosial ekonomi.
Alamat : Untuk menentukan keadaan sosial budaya sekitar
tempat tinggalnya.
2. Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang
dirasakan klien kandungan dan untuk menegakkan diagnosa.
3. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui siklus, lama dan jumlah menstruasi,
ada atau tidaknya dismenorhea, HPHT, menarche.
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu berisi suami keberapa, umur kehamilan, jenis persalinan, penolong,
penyulit berat badan dan panjang badan bayi, jenis kelamin, hidup/mati,
meneteki.
5. Riwayat penyakit, klien dan keluarga
Untuk mengetahui apakah klien
dan keluarganya mempunyai penyakit yang mempengaruhi kondisi kehamilannya.
6. Pada kehidupan sehari-hari
Untuk mengetahui kebiasaan ibu
sehari-hari mengenai nutrisi, eliminasi, istirahat/tidur, aktivitas, personal
hygine, dan perilaku kesehatan.
7. Data Psikososial
Untuk mengetahui beaimana
respon ibu terhadap kelahiran bayinya.
B. Data Obyektif
Data ini diambil dari hasil pemeiksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik dan pendukung
lainnya.
Data Obyektif meliputi :
a. Pemeriksaan Umum
-
Keadaan
umum : meliputi keadaan dari klien apakah baik, lemah.
-
Kesadaran : meliputi kesadaran kesehatan menyeluruh
-
Composmentis : Acuh
pada keadaan sekitar
-
Delirum : Memberontak
-
Saminolen : Mengantuk terus
-
Semi
koma : Tidak merasakan rangsangan
-
Koma : Tidak sadar
-
Tekanan
darah : normalnya 120/80 mmHg
-
Nadi : Teratur/tidak, normalnya 60-100 kali/mnt
-
Suhu : normalnya 36,50C – 37,50C
-
Lila : normalnya 23,5 cm
b. Pemeriksaan Obstetrik
Ukuran panggul luar : untuk mengetahui ukuran-ukuran dari
panggul luar klien dan pemeriksaannya meliputi distantia spinarum, distantia
cristarum, bodenloque, lingkar panggul.
c. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Rambut : Bersih/tidak, apakah ada ketombe,
rontok/tidak.
Muka : Apakah skleranya ikterus/tidak, apakah conjungtiva anemis/tidak.
Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugulary.
Payudara : Apakah bentuk simetris/tidak, ada/tidak
hiperpigmentasi areola, puting susu menonjol, keluaran.
Abdomen : apakah pembesaran sesuai dengan usia
kehamilan, strie dan linea ada/tidak luka bekas sc ada/tidak.
Vulva : Keadaan perineum, apakah ada varices,
tanda cadwik, flour albus, keluaran pervaginam.
Anus : Apakah anusnya bersih/tidak, ada
hemoroid/tidak.
Ekstremitas : Apakah varices atau odema.
b.
Palpasi
TFU : Untuk mengetahui umur
kehamilan dan perkiraan berat badan janin.
Leopold I : Untuk menentukan TFU, usia kehamilan dan
bagian apa yang ada pada fundus.
Leopold II : Untuk menentukan letak janin dalam rahim,
letak punggung janin dan bagian-bagian terkecil janin.
Leopold III : Untuk menentukan apa yang ada di bagian bawah
(letak terendah janin) dan untuk menentukan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum.
Leopold IV : untuk
mengetahui berapa bagian yang sudah masuk PAP
d. Auskultasi
Mendengarkan DJJ berapa kali
frekuensinya, bunyinya jantung janin normalnya 120 – 160 x/menit, teratur atau tidak.
e. Perkusi
Refleksi petella kanan/kiri,
bila (-) kemungkinan adanya Refleksi urat saraf karena kekurangan vitamin
hipovitaminosis B1.
2.2.2
Interprestasi
Data / Diagnosa
Untuk menentukan
diagnose/masalah. Langkah ini dikembangkan dari interpretasi dan ke dalam
identifikasi spesifik mengenai diagnosa yang diberikan.
Diagnosa : G..P….. UK …… A/T/H, letkep/letsu,
puka/puki, kesan panggul normal keadaan ibu dan janin baik.
DS : klien mengatakan bahwa …..
DO : pemeriksaan yang dilakukan
meliputi kesadaran, TTV, HPHT, DJJ, Leopold
Kebutuhan : berisi apa yang jadi masalah seperti
mengurangi nyeri
2.2.3
Diagnosa
dan Masalah Potensial
Mengindentifikasi
masalah/diaognosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dari diagnosa yang sudah
diidentifikasi langkah ini dibutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan
pencegahan.
2.2.4
Kebutuhan
segera
Mengindentifikasi
kebutuhan segera oleh bidan/dokter untuk konsultasi/ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
2.2.5
Intervensi/Rencana
Asuhan.
Untuk
merencanakan rencana asuhan yang telah direncanakan secara menyeluruh dengan
efisien dan aman sesuai perencanaan.
2.2.6
Implementasi
Langkah ini bias
dikerjakan sebagian atau seluruhnya oleh tenaga kesehatan maupun ibu sendiri,
bidan atau tim lain bila perlu dilakukan kolaborasi
2.2.7
Evaluasi
Tindakan
pengukuran antara keberhasilan dalam melaksanakan tindakan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasila tindakan yang dilakukan sesuai kriteria yang
diterapkan.
S : data yang diambil dari pasien secara
langsung
O : data obyektif yang diperoleh dari
pemeriksaan sesuai dengan data yang diperoleh
A : assessment (diagnosa) diambil dari
data yang diperoleh
P : planning (rencana kegiatan)
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
Anamnesa
tanggal 14-10-2011 Jam : 20.00 Oleh : Riea Endarma
A. Data Subyektif
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ketiga, dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengatakan tidak ada keluhan.
3. Riwayat Menstruasi
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu
No
|
Suami ke-
|
UK
|
Jns Pers
|
Penol
|
Penyul
|
BB/PB
|
Jns. Kel
|
Hidup/
mati
|
Meneteki
|
KB
|
1.
2.
3.
|
1
|
7 bln
9 bln
HamiL
|
Spt B
Spt B
ini
|
Bidan
Bidan
|
-
-
|
2000/46
3100/49
|
♀
♀
|
≠, 3 hr
H, 6,5 th
|
-
2th
|
-
suntik
|
5.
Riwayat Kehamilan ini/ANC/TT
Ibu mengatakan ini adalah
kehamilan yang ketiga dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu mengatakan sudah 6x
memeriksakan kehamilannya di BPS
Hj.Hartini, Amd.Keb. dan mendapatkan imunisasi TT5,
ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 4 bulan.
6. Riwayat Kesehatan
· Riwayat penyakit yang pernah diderita atau
sedang diderita
Ibu
mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular, menurun dan menahun seperti hipertensi, jantung, asma,DM, hepatitis maupun penyakit menular.
·
Riwayat
penyakit keluarga
Ibu
mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah
menderita penyakit menular dan
menurun seperti hipertensi,
jantung, asma,DM, hepatitis maupun penyakit menular.
·
Perilaku
kesehatan
Ibu
mengatakan tidak pernah merokok, minum-minuman keras, tidak pernah minum jamu-jamuan.
7.
Riwayat psikososial
Ibu mengatakan bahwa diri dan
keluarga sangat mengharapkan keadaan kehamilannya akan baik-baik saja dan
berharap dapat lahir normal.
8.
Pola kehidupan sehari-hari
No
|
Pola
Kehidupan Sehari-hari
|
Sebelum
Hamil
|
Selama
Hamil
|
1
|
Pola Nutrisi
|
Ibu mengatakan makan 3x / hari dengan porsi cukup dengan menu nasi, tahu,
tempe, daging, telur, sayur, minum air
putih secukupnya setiap hari 6-7 gelas.
|
Ibu mengatakan makan 3x / hari dengan porsi sedikit-sedikit dengan menu
nasi, tahu, tempe, daging, telur, sayur, saat hamil lebih suka makan buah.
|
2
|
Pola Eliminasi
|
Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek warna kuning, BAK lancar
warna urine jernih.
|
Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek warna kuning, BAK sering.
|
3
|
Pola Aktifitas
|
Ibu mengatakan melakukan
pekerjaan rumah tangga sendiri.
|
Ibu mengatakan selama hamil ini sedikit mengurangi kegiatan.
|
4
|
Pola Istirahat / Tidur
|
Ibu istirahat ± 7-8 jam
perhari dan tidur siang ± 2 jam .
|
Ibu istirahat ± 7-8 jam
dari jam dan istirahat siang ± 1-2 jam
|
5
|
Pola Seksual
|
Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual ± 2-3x seminggu
|
Ibu mengatakan tidak
melakukan hubungan seksual pada usia kandungan 2 bulan.
|
6
|
Pola Personal Hygiene
|
Ibu mandi 2x sehari dan
selalu ganti baju dan celana dalam setiap hari waktu mandi.
|
Ibu mengatakan mandi 2x
/ hari dan selalu ganti baju.
|
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
K/U : Baik
TB/BB : 144
cm/43 kg
Tensi/Nadi/Suhu : 100/70 mm Hg / 80 x/mnt / 36,5°C
2. Pemeriksaan Obstetrik
Ukuran
Panggul luar :
·
Distansia Spinarum : tidak dikaji
·
Distansia Cristarum : tidak dikaji
·
Bodeloque : tidak dikaji
·
Ukuran ling.pangul luar : tidak dikaji
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
-
Rambut : Rambut
bersih, hitam, tidak rontok
-
Muka :
o
Cloasma
gravidarum : tidak
ada
o
Conjungtiva
: Merah muda
o
Sclera
: Putih
-
Mulut
o
Gigi : tidak berlubang
o
Stomatitis : tidak ada
o
Bibir kering : tidak ada
o
Lidah
pucat : tidak ada
-
Leher
o
Pembesaran
vena jugularis : tidak ada
o
Pembesaran Kelenjar tiroid : tidak ada
o
Pembesaran Kelenjar limfe : tidak ada
o
Struma : tidak ada
-
Dada :
-
Payudara
o
Bentuk
: Simetris
o
Areola
: Hiperpigmentasi
o
Putting
susu : Menonjol
o
Keluaran
: Colustrum - / -
-
Perut
o
Strie
: Lividae
o
Linea
: Nigra
o
Pembesaran
: sesuai usia kehamilan
o
Luka parut : tidak ada
-
Vulva
o
Warna
: Merah Kehitaman
o
Luka
parut : Tidak ada
o
Keluaran
: Tidak ada
o
Varices
: Tidak
ada
o
Odema
: Tidak
ada
-
Anus
o
Hemoroid : Tidak
ada
- Ektremitas
atas / bawah
o
Varices
: Tidak
ada
o
Odema
: Tidak
ada
b. Palpasi
TFU : 3 jari diatas pusat (23 cm)
Taksiran Berat Janin : 23 –
12 x 155 = 1705 gram
Leopold I :
pada bagian fundus teraba bulat, keras dan melenting
(kepala)
Leopold II :
dibagian kanan perut ibu teraba
panjang, datar, keras, seperti papan (punggung) dibagian kiri perut ibu teraba
kecil-kecil bercelah (ekstremitas) dan tidak teraba pembesaran lien dan hepar.
Leopold III :
dibagian bawah teraba besar, lunak
dan tidak melenting (bokong) bagian terendah janin belum masuk PAP
Leopold IV : -
c. Auskultasi
DJJ : 11
– 12 – 12 = 140 x/mnt, teratur
d. Perkusi
Refleks patella : + / +
4. Pemeriksaan penunjang
Darah :
hb : tidak dikaji
Urine :
Albumin : tidak dikaji
Reduksi
: tidak dikaji
Radiologi : - USG : tidak dikaji
II.
INTERPRESTASI DATA / DIAGNOSA
Diagnosa : GIII P11001
UK 32-33 minggu tunggal, hidup, intrauterine, letsu W,
puka, keadaan panggul normal, keadaan ibu dan janin baik.
DS : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ketiga, dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengatakan tidak ada keluhan.
DO : Kesadaran : composmentis
KU :
baik
TD : 100 / 70 mmHg
N
: 84 x/mnt
S
: 36,5 oC
RR : 20 x/mnt
TB/BB : 144 cm/ 43 kg
Palpasi
:
Leopold I
: teraba kepala
Leopold II
: teraba punggung kanan
Leopold III :
teraba bokong
Leopold IV :
bokong belum masuk PAP
Auskultasi :
DJJ : 11 – 12 – 11 = 140 x/mnt
Masalah
: kelainan letak
Kebutuhan :
posisi knee chest
III.
DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
-
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.
INTERVENSI / RENCANA ASUHAN
Tanggal : 14-10-2011 Jam :
20.05 WIB
Diagnosa : GIII P11001 UK 32-33 minggu tunggal, hidup,
intrauterine, letsu W, puka, keadaan panggul normal, keadaan ibu dan
janin baik.
Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 15 menit diharapkan ibu dapat mengerti apa yang
telah disampaikan oleh Bidan.
Kriteria :
- Keadaan umum baik
- Ibu memahami
penjelasan bidan
-
TTV dalam batas normal
-
tidak ada kelainan dan komplikasi pada ibu dan janin
No.
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Lakukan komunikasi terapeutik dengan ibu dan keluarga
Jelaskan hasil pemeriksaan
Berikan HE tentang :
ü Nutrisi
ü Personal Hygiene
ü Istirahat
ü Knee Chest
ü Tanda bahaya kehamilan
Berikan terapi
Follow up
|
- Pasien lebih kooperatif dengan dengan Bidan
- Mengetahui keadaan ibu untuk memberikan
terapi
-
Ibu
mengerti tentang kebutuhannya dan tidak cemas dengan kehamilannya
-
Menjaga
kondisi ibu
-
Mengetahui
perkembangan ibu dan janin
|
VI.
IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Tanggal/ Jam
|
Implementasi
|
TTD
|
14 Oktober 2011
Jam : 20.10
|
1. Menjalin hubungan terapeutik dengan ibu dan
keluarga agar lebih kooperatif.
2.
Menjelaskan
hasil pemeriksaan pada klien
bahwa keadaan ibu dan janin baik
KU :
baik
TD : 100 / 43 mmHg
N :
84 x/mnt
S
: 36,5 oC
RR : 20 x/mnt
3.
Memberikan
HE tentang :
ü Nutrisi
Menganjurkan ibu untuk makan dengan menu seimbang seperti nasi,
lauk-pauk, sayur dan buah-buahan.
ü Personal Hygiene
Menganjurkan ibu untuk mandi, gosok gigi,
ganti celana dalam minimal 2x/hari dan melakukan perawatan payudara dengan
cara setiap ibu ingin mandi mengkompres payudara dengan air hangat
ü Istirahat
Menyarankan pada
ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan.
ü Knee Chest
Menganjurkan ibu
untuk posisi menungging dan diharapkan terjadi perputaran spontan dari letak
sungsang menjadi letak kepala.
ü Menjelaskan Tanda Bahaya Kehamilan
-
Nyeri
kepala hebat
-
Pandangan
mata kabur
-
Nyeri
epigastrium
-
Bengkak
pada wajah dan tangan atau seluruh tubuh
-
Perdarahan
dari vagina
-
Gerakan
janin berkurang/lebih cepat
4. Memberikan terapi tablet Fe
5. Follow up 2 minggu lagi atau bila ada keluhan
|
VII. EVALUASI
Tanggal :14 Oktober 2011 Jam
: 20.20 WIB
S : Ibu mengatakan sudah mengerti dan paham tentang penjelasan bidan
O : Ibu
mampu mengulang kembali tentang apa saja yang dijelaskan oleh Bidan
K/U : baik
TD : 100/70 mmHG
N : 84 x/mnt
S : 36,5 oC
RR : 20 x/mnt
Palpasi
Leopold I :
teraba kepala
Leopold II :
teraba punggung kanan
Leopold III :
teraba bokong
Leopold IV :
bokong belum masuk PAP
A : GIII P11001
UK 32-33 minggu tunggal, hidup, intrauterine, letsu W,
puka, keadaan panggul normal, keadaan ibu dan janin baik.
P : Berikan
HE tentang :
- Posisi knee chest
- Tanda bahaya kehamilan
- Tanda-tanda Persalinan
- Persiapan Persalinan
Therapy
:
- Tablet Fe
- Calk
Follow
up 2 minggu lagi atau bila ada keluhan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Letak
sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah
(presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian
depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki
3. Letak lutut
4. Letak kaki
Frekuensi letak sungsang murni lebih
tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih
banyak dibandingkan dengan primigravida. (Mansjoer, Arief.2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculapius)
4.2 Saran
a) Bagi Pendidikan
Pendidikan diharapkan lebih
banyak memberikan masukan dan lebih memudahkan dalam pelaksanaan
praktik lapangan.
b) Bagi Ruangan
Mahasiswa mengharapkan agar petugas ruangan lebih mengarahkan dan membimbing mahasiswa
praktik lapangan dalam mengaplikasikan teori dan penyusun asuhan kebidanan.
c) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu
mengaplikasikan teori yang telah didapat serta dapat menyusun asuhan kebidanan
secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arief.2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculapius.
Prawiroharjo,
Sarwono.2005. Pelayanan
Kesehatan dan Perinatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo,Sarwono.2002. Buku Praktis Pelayanan Kesehatan.
Mochtar,
Rustam, Prof. Dr. MPH .2002 . Synopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.
No comments:
Post a Comment