A.
Pengertian
Kehamilan serotinus adalah kehamilan yang
berlangsung lebih dari perkiraan yang dihitung dari HPHT, di mana usia
kehamilannya melebihi 42 minggu dan belum terjadi persalinan.
Serotinus/postterm adalah kehamilan lebih dari 42 minggu dengan berdasarkan
perhitungan kehamilan dengan HPHT dan belum terjadi persalinan
B.
Etiologi
Etiologi belum diketahui secara pasti namun faktor
yang dikemukaan adalah hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun
walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap
oksitosin berkurang. Faktor lain seperti herediter, karena postmaturitas sering
dijumpai pada suatu keluarga tertentu (Rustam, 1998).
Beberapa
faktor penyebab kehamilan lewat waktu adalah sebagai berikut :
Ø Kesalahan
dalam penanggalan, merupakan penyebab yang paling sering tidak diketahui.
Ø Primigravida
dan riwayat kehamilan lewat bulan.
Ø Defisiensi
sulfatase plasenta atau anensefalus, merupakan penyebab yang jarang terjadi.
Ø Jenis
kelamin janin laki-laki juga merupakan predisposisi.
Ø Faktor
genetik juga dapat memainkan peran.
C.
Patofisiologi
Pada kehamilan lewat waktu terjadi penurunan
oksitosin sehingga tidak menyebabkan adanya his, dan terjadi penundaan
persalinan. Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup
memberikan nutrisi dan pertukaran CO2/O2 sehingga janin mempunyai resiko
asfiksia sampai kematian dalam rahim (Manuaba, 1998).
D.
Tatalaksana
Perlu kita sadari bahwa persalinan adalah saat
paling berbahaya bagi janin postterm sehingga setiap persalinan kehamilan
posterm harus dilakukan pengamatan ketat dan sebaiknya dilaksanakan di rumah
sakit dengan pelayanan operatif dan perawatan neonatal yang memadai.
E.
Komplikasi
1) Menurut
Mochtar (1998), komplikasi yang terjadi pada kehamilan serotinus yaitu :
Ø Plasenta
Ø Kalsifikasi
Ø Selaput
vaskulosinsisial menebal dan jumlahnya berkurang
Ø Degenerasi
jaringan plasenta
Ø Perubahan
biokimia
Ø Komplikasi
pada Ibu
Ø Komplikasi
yang terjadi pada ibu dapat menyebabkan partus lama, inersia uteri, atonia
uteri dan perdarahan postpartum.
2) Komplikasi
pada Ibu
Komplikasi yang terjadi pada
ibu dapat menyebabkan partus lama, inersia uteri, atonia uteri dan perdarahan
postpartum.
3) Komplikasi
pada Janin
Komplikasi
yang terjadi pada bayi seperti berat badan janin bertambah besar, tetap atau
berkurang, serta dapat terjadi kematian janin dalam kandungan.
F.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan yang teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali
pada trimester pertama (sebelum 12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua
(antara 13 minggu sampai 28 minggu) dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28
minggu). Bila keadaan memungkinkan, pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 bulan
sekali sampai usia 7 bulan, 2 minggu sekali pada kehamilan 7-8 bulan dan
seminggu sekali pada bulan terakhir. Hal ini akan menjamin ibu dan dokter
mengetahui dengan benar usia kehamilan, dan mencegah terjadinya kehamilan
serotinus yang berbahaya. Perhitungan dengan satuan minggu seperti yang
digunakan para dokter kandungan merupakan perhitungan yang lebih tepat. Untuk
itu perlu diketahui dengan tepat tanggal hari pertama haid terakhir seorang
(calon) ibu itu. Perhitungannya, jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir
hingga saat itu dibagi 7 (jumlah hari dalam seminggu). Misalnya, hari pertama
haid terakhir Bu A jatuh pada 2 Januari 1999. Saat ini tanggal 4 Maret 1999.
Jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir adalah 61. Setelah angka itu
dibagi 7 diperoleh angka 8,7. Jadi, usia kehamilannya saat ini 9 minggu.
No comments:
Post a Comment