PRINSIP DIET PADA IBU
HAMIL
DENGAN ANEMIA
Anemia merupakan keadaan ketika terjadi penurunan jumlah
eritrosit atau kadar hemoglobin dalam darah. Anemia mengakibatkan keadaan mudah
lelah,pening terutama pada perubahan dari posisi jongkok ke posisi
berdiri,palpitasi,latergi dan peningkatan resiko infeksi. Anemia dapat terjadi
pada pasien rawat inap maupun rawat jalan. Pasien dengan resiko tertinggi untuk
resiko terkena anemia adalah anak balita,wanita dengan haid yang lama atua
banyak,ibu hamil,manula,dan para peminum minuman keras.
Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat
besi,sehingga dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia ferriprive atau
anemia sekunder disebabkan karena kekurangan zat besi,merupakan jenis anemia
yang paling sering terjadi selama kehamilan. Penyebabkannya karena kebutuhan
zat besi yang meningkat selama kehamilan,kualitas makanan yang tidak memadai
atau adanya penyakit kronis.
Selain karena kekurangn zat besi dalam darah,anemia dapat pula
terjadi karena kombinasi kekurangan zat besi, asam folat,vitamin B12. Oleh
karena itu konsumsi vitamin B12 dan asam folat tercukupi selam kehamilan.
Gejala anemia berupa wajah dan kuku pucat,rasa letih,lesu,jari kaki tangan
dingin,palpitasi. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb per eritrosit
dibawah normal (hipokrom) dengan erotrosit yang kecil (mikrositer).
Kejadian anemia pada ibu hamil harus dicegah,atau jika sudah
terjadi anemia harus segera diobati mengingat dampak anemia sangat berbahaya
baik bagi ibu maupun bagi janin yang dikandungnya. Anemia pada ibu hamila akan
mempertinggi resiko BBLR pada bayi,kelahiran premature,hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Resiko morbiditas dan
mortalitas ibu dan janin juga meningkat. Oleh karena itu diet pada ibu hamil
harus pula memperhatikan kecukupan zat gizi.
A. Prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
Widyakarya Pangan dan
Gizi (1998),dalam Al-matsier (2002) menetapkan angka kecukupan zat besi untuk
Indonesia pada dewasa perempuan adalah 14 sampai 26 mg. kebutuhan kehamilan
perlu penambahan 20mg per hari. Kebutuhan zat besi ini dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi zat besi atau mengkonsumsi bahan makanan yang cukup mengandung zat
besi. Oleh karena itu prinsip diet ibu hamil harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Ibu hamil harus mengkonsumsi sejumlah tablet zat besi sesuai dengan anjuran selam kehamilan yang dimulai pada trimester dua dan tiga.
- Diet sehari-hari harus mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah
- Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi
- Menghindari minum teh atau minum kopi pada waktu makan.
- Menghindari makanan yang mengandung EDTA (mentega,kerang kalengan,bumbu salad),karena dapat mengurangi tersedianya zat besi non-heme sebesar 50%.
- Memasak denagan menggunakan panci besi.
- Hindari factor diet lainnya yang membatasi tersedianya zat besi seperti fitat,zat yang terdapat dalam gandum
- Konsumsi pula bahan makanan yang banyak mengandung asam folat dan vitamin B12, karena anemia dapat etrjadi karena karena kombinasi kekurangan zat besi asam falat dan vitamin B12
Anemia gizi karena
kekurangan zat besi masih lazim terjadi di Negara sedang berkembang,tidak
terkecuali di Indonesia. Sementara itu,kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat
(untuk pembentukan plasenta) sebesar 200-300%. Perkiraan besarab zat besi yang
perlu ditimbun selama hamil ialah 1040mg. dari jumlah ini,200mg Fe tertahan
oleh tubuh ketika melahirkan dan 840mg sisanya hilang. Sebanyak 300mg besi
ditransfer ke janin,dengan rincian 50-75mg untuk pembentukan plasenta,450mg
untuk menambah jumlah sel darah merah,dan 200mg lenyap ketika melahirkan.
Jumlah sebanyak ini tidak mungkin tercukupi hanya melalui diet. Karena
itu,suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan,bahkan kepada wanita yang
bergizi baik. Penerapan zat besi dipengaruhi oleh banyak factor. Protein hewani
dan vitamin C meningkatkan penyerapan. Kopi,the,garam,kalsium,magnesium dan
fitat dapat mengikat Fe sebaiknya ditelan bersamaan dengan makanan yang dapat
memperbanyak jumlah serapan,sementara makanan yang mengikat Fe sebaiknya
dihindarkan,atau tidak makan dalam waktu bersamaan. Pemberian suplementasi
preparat Fe,pada sebagian wanita menyebabkan sembelit. Penyulit ini dapat
diredakan dengan cara memperbanyak minum,menambah konsumsi makanan yang kaya
akan serat seperti roti,serealia,dan agar-agar.
C. Asam folat
Asam folat merupakan
satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil berlipat dua. Kekurangan
asam folat secara marjinal mengakibatkan peningkatan kepekaan,lelah berat,dan
gangguan tidur. Dua kondisi pertama menyebabkan kaki kejang. Kekejangan ini
biasanya timbul pada malam hari sehingga lama-kelamaan mengganggu tidur
penderita,yang dikenal sebagai restless leg syndrome. Jika kekurangan asam
folat bertambah parah. Akan terjadi anemia yang ditandai dengan penampakan
kelelahan dan depresi. Kekurangan asam folat yang parah akan mengakibatkan
anemia megalobastik atau megalositik karena peran asam folat dalam metabolisme
normal makanan menjadi energy,pematangan sel darah merah,sintesis
DNA,pertumbuhan sel, dan pembentukan heme. Gejala anemia jenis ini ialah
diare,depresi,lelah berat,ngantuk berat,pucat,dan perlambatan frekuensi nadi.
Upaya pencegahan anemia harus berfokus pada
evaluasi diet dan kecukupan asupan beberapa nutrient penting,termasuk zat
besi,vitamin B12 serata folat. Umumnya, terapi suplemen dalam dosis
farmakologis yang berupa vitamin larut air seperti folat dan B12 memerlukan waktu
yang lebih singkat selama 2-4 minggu sementara terapi yang berupa mineral
seperti zat besi membutuhkan yang lebih panjang selama 6 bulan. Peningkatan
asupan vitamin dan mineral dari makanan setiap hari harus dianjurkan bersam-sam
pemberian suplemen. Idealnya ,perbaikan asupan nutrient dari makanan merupakan
pendekatan yang digunakan untuk mempertahankan simpanan nutrient tubuh yang
normal setelah terapi suplemen yang efektif. Pasien-pasien terteuntu dengan
diagnosis anemia dapat mengalami anemia kambuhan. Karena itu, pemeriksaan
sekrining ulang seharusnya dilakukan secara periodic,khusus pada kelompok rawan
anemia seperti disebutkan diatas.
D. Syarat Diit pada Ibu Hamil Dengan Anemia
- Energi sesuai kebutuhan secara bertahap sejumlah 2200 kalori + 300– 500 kalori/hari
- Lemak cukup, 53 gram/hari
- Protein tinggi, 75 gram/hari + 8-12 gr/hr, diutamakan protein bermutu tinggi.
- Meningkatkan konsumsi makanan sumber pembentukan sel darah merah
- Bentuk makanan dan porsi disesuaikan dengan keadaan kesehatan ibu hamil.5.
E. Cara Meningkatkan Asupan Fe dan Asam Folat
- Konsumsi protein hewani (daging, unggas, seafoods, telur, susu dan hasil olahannya
- Konsumsi makanan sumber asam folat (Asparagus, bayam, buncis, hati sapi, kapri, kacang tanah, orange juice, almond, beras merah/tumbuk, kembang kol, telur, selada, sereal instant
- Meningkatkan asupan buah berwarna jingga dan merah segar (jeruk, pisang, kiwi,semangka, nanas)
- Mengkonsumsi makanan fortifikasi (susu, keju, es krim, makanan berbasis tepung)
- Konsumsi vitamin C, untuk meningkatkan absorbsi Fe dalam usus.
- Konsumsi makanan sumber vitamin B12 ( daging, hati, ikan, makanan fermentasi, yogurth,udang, susu)
- Jika perlu ditambahkan suplemen vitamin B12, Fe dan vitamin C.
- Konsumsi sayuran hijau paling tidak 3 porsi/hr.
- Konsumsi sari buah yang kaya vitamin C minimal 1 gls/hr.
Best casino in the world to play casino with real money online
ReplyDeleteThere is a lot 바카라 사이트 to enjoy about playing online casino games online. You will not be able to get involved with a real money gambling website 제왕카지노 for 메리트 카지노 쿠폰