Oleh
: Tyan Ferdiana Hikmah
(tyanfh94@gmail.com)
Perubahan psikologis pada trimester III biasanyan disebut
periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu
kehadiran bayinya dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasakan khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Sering kali ibu merasa
khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang
atau benda apa saja yang di anggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan.
Dalam trimester ini hasrat
seksual tidak setinggi pada trimester II karena abdomen merupakan sebuah
penghalang. Posisi alternatif untuk hubungan seksual dan metode alternatif yang
memberikan kepuasan seksual mungkin membantu atau malah menimbulkan perasaan
bersalah jika ada ketidaknyamanan dalam berhubungan seksual. Bersikan terbuka
dengan pasangan atau konsultasi dengan bidan atau tenaga kesehatan lain adalah
yang penting.
Rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh
dan jelek. Selain itu, ibu juga merasa sedih karena akan berpisah dengan
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester ini, ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan
bidan. Trimester ini juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
orang tua. Keluarga mulai menduga-duga apakah bayi mereka laki-laki atau
perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah memilih nama untuk bayi mereka.
Masa ini disebut juga masa
krusial/penuh kemelut untuk beberapa wanita karena ada kritis identitas,
karena mereka mulai berhenti bekerja, kehilangan kontak dengan teman. Mereka
merasa kesepian dan terisolasidi rumah. Wanita mempunyai banyak kekhawatiran
seperti tidakan meedikalisasi saat persalinan, perubahan body image merasa
kehamilannya sangat berat, tidak praktis, kurang atraktif, takut kehilangan
pasangan. Bidan harus mampu mengkaji dengan teliti/hati-hati sejumlah stres
yang dialami ibu hamil, mampu menilai kemampuan coping dan memberikan dukungan.
Pada fase ini adalah proses
kelekatan dan ibu merasakan sebagai berikut ;
a.
Merasa realistik
b.
Mempersiapkan kelahiran
c.
Persiapan menjadi orang tua
d.
Spekulasi mengenai jenis kelamin
anak
e.
Keluarga berinteraksi menempelkan
telinganya ke perut ibu dan berbicara dengan fetus.
No comments:
Post a Comment