By : Widyastuti Kurniawati
A.
Pengertian
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin
terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Sarwono,2010)
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana
janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri (Wiknjosastro, 2005).
B.
Klasifikasi
Letak Sungsang
Letak sungsang dibagi sebagai berikut (sarwono,2010) :
1.
Presentasi
bokong murni (frank breech)
Yaitu letak sungsang dimana kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujung kaki setinggi bahu atau kepala janin.
2.
Presentasi
bokong kaki sempurna (complete breech)
Yaitu letak sungsang dimana ke dua kaki dan tangan menyilang sempurna
dan di samping bokong dapat diraba kedua kaki.
3.
Presentasi
bokong kaki tidak sempurna (incomplete breech)
Yaitu letak sungsang dimana hanya satu kaki di samping bokong, sedangkan
kaki yang lain terangkat ke atas.
C.
Diagnosis
Diagnosis letak sungsang yaitu pada
pemeriksaan luar kepala tidak teraba di bagian bawah uterus melainkan teraba di
fundus uteri.
Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan
dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan
semudah kepala. Seringkali wanita tersebu menyatakan bahwa kehamilannya terasa
lain daripada yang terdahulu, karena terasa penuh di bagian atas dan gerakan
terasa lebih banyak di bagian bawah. Denyut jantun janin pada umumnya ditemukan
setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus. Apabila diagnosis letak
sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat, Karena misalnya dinding perut tebal, uterus
mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila masih ada keragu raguan, harus
dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografik. Setelah ketuban
pecah, dapatdiraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya
sacrum, keduatuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus
dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan
ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan
panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan. Pada persalinan
lama, bokong janin mengalami edema, sehingga kadang-kadang sulit untuk membedakan
bokong dengan muka. Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan antara bokong
dengan muka karena jari yang akan dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan
otot, sedangkan jari yang dimasukkan ke dalam mulut akan meraba tulang rahang
dan alveola tanpa ada hambatan. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua
kaki dapat diraba di samping bokong
D.
Etiologi
Penyebab letak sungang menurut (Manuaba,2010) :
1.
Fiksasi
kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul
sempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor-tumor pelvis dan lain-lain.
2.
Janin
mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur)
3.
Gemeli
(kehamilan ganda)
4.
Kelainan
uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
5.
Janin
sudah lama mati.
6.
Sebab
yang tidak diketahui.
E.
Tanda
dan Gejala
Menurut Wiknjosastro (2005), tanda dan gejala :
1.
Seringkali
ibu merasa kehamilannya terasa penuh di bagian atas.
2.
Ibu
merasa gerakan janin terasa lebih banyak pada bagian bawah.
3.
Pada
pemeriksaan palpasi :
a.
Fundus uteri
dapat diraba bagian yang keras, bulat dan
b.
melenting
yakni kepala.
c.
Bagian
bawah terasa bagian yang lunak, tidak rata dan tidak
d.
melenting
yaitu bokong.
4.
Pada
pemeriksaan auskultasi
Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau
sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.
5.
Apabila
masih ada keragu-raguan harus dipertimbangkan untuk
melakukan pemeriksaan USG.
F.
Pemeriksaan
Diagnosis
1.
Data
Subyektif
Untuk menentukan besarnya uterus apakah
sesuai dengan tuanya kehamilan, letak janin dalam uterus, apakah terdapat
kehamilan ganda, apakah ada keganjilan antara besarnya janin dengan panggul dan
apakah ada kelainan letak janin. Pemeriksaan luar sering kali dapat mementukan
atau memberi petunjuk (Wiknjosastro, 2005).
2.
Data
Obyektif
a.
Pemeriksaan
Abdomen
Palpasi menurut Wiknjosastro (2005), yaitu : Dengan perasat Leopold
didapatkan :
Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus
uteri, dengan demikian tua kehamilan dapat diketahui. Bila kepala akan teraba
benda bulat dan keras, sedangkan bokong tidak bulat dan lunak.
Leopold II : Untuk
menentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang
membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala
Leopold III : Dapat ditentukan bagian apa
yang terletak disebelah bawah
Leopold IV: Untuk
menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul.
3.
Penatalaksanaan
Menurut Prawirohardjo (2010) Pertolongan
persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan komplikasi
kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi.Menghadapi kehamilan
letak sungsang dapat diambil tindakan. Berdasarkan jalan lahir yang dilalui,
maka persalinan sungsang dibagi menjadi :
1.
Pervaginam
Persalinan letak sungsang dengan pervaginam
mempunyai syarat yang harus dipenuhi yaitu pembukaan benar-benar lengkap, kulit
ketuban sudah pecah, his adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600 gram.
Terdapat situasi-situasi tertentu yang membuat persalinan pervaginam tidak
dapat dihindarkan yaitu ibu memilih persalinan pervaginam, direncanakan bedah
sesar tetapi terjadi proses persalinan yang sedemikian cepat, persalinan
terjadi di fasilitas yang tidak memungkinkan dilakukan bedah sesar, presentasi
bokong yang tidak terdiagnosis hingga kala II dan kelahiran janin kedua pada kehamilan
kembar. Persalinan pervaginam tidak dilakukan apabila didapatkan kontra
indikasi persalinan pervaginam
bagi ibu dan janin, presentasi kaki,
hiperekstensi kepala janin dan berat bayi > 3600 gram, tidak adanya informed
consent, dan tidak adanya petugas yang berpengalaman dalam melakukan
pertolongan persalinan
a.
Persalinan
spontan (spontaneous breech)
Yaitu janin dilahirkan dengan kekuatan dan
tenaga ibu sendiri (cara bracht). Pada persalinan spontan bracht ada 3 tahapan yaitu
tahapan pertama yaitu fase lambat, fase cepat, dan fase lambat.
b.
Manual
aid
Yaitu janin dilahirkan sebagian dengan tenaga
dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong. Pada persalinan
dengan manual aid ada 3 tahapan yaitu : tahap pertama lahirnya bokong sampai
pusar yang dilahirkan dengan kekuatan ibu sendiri, tahap kedua lahirnya bahu
dan lengan yang memakai tenaga penolong dengan cara klasik, muller,
lovset, tahp ketiga yaitu dengan vara
morecue dan forceps piper.
2.
Seksio
sesaria
Janin dilahirkan perabdominal, SC pada
presentasi bokong relatif lebih aman dibanding persalinan pervaginam. Resiko
terjadinya trauma lahir lebih rendah dibanding persalinan pervaginam. Sedangkan
resiko fetal asfiksia relatif tetap.
F.
Prognosis
1.
Bagi
ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih
besar,juga karena dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan
partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.
2.
Bagi
bayi :
Prognosa tidak begitu baik,karena adanya
ganguan peredaran darah plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut
lahir, talipusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita
asfiksia.
Oleh karena itu setelah tali pusat lahir dan
supaya janin hidup,janin harus dilakukan dalam waktu 8 menit.
G.
Komplikasi
Komplikasi persalinan letak sungsang
(Manuaba, 2010)
1.
Komplikasi
pada ibu
a.
Perdarahan
b.
Robekan
jalan lahir
c.
Infeksi
2.
Komplikasi
pada bayi
a.
Asfiksia
bayi, dapat disebabkan oleh :
1)
Kemacetan
persalinan kepala (aspirasi air ketuban-lendir)
2)
Perdarahan
atau edema jaringan otak
3)
Kerusakan
medula oblongata
4)
Kerusakan
persendian tulang leher
5)
kematian
bayi karena asfiksia berat.
b.
Trauma
persalinan
1)
Dislokasi-fraktur
persen dian, tulang ekstremitas
2)
Kerusakan
alat vital : limpa, hati, paru-paru atau jantung
3)
Dislokasi
fraktur persendian tulang leher : fraktur tulang dasar kepala ; fraktur tulang kepala ; kerusakan
pada mata, hidung atau telinga ; kerusakan pada jaringan otak.
c.
Infeksi,
dapat terjadi karena :
1)
Persalinan
berlangsung lama
2)
Ketuban
pecah pada pembukaan kecil
3)
Manipulasi
dengan pemeriksaan dalam
No comments:
Post a Comment