Tanda Bahaya Kehamilan
Oleh Siti
Nur Hidayati
Tanda bahaya pada kehamilan adalah
tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnnya dalam keadaan
bahaya. Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segera
di rumah sakit (hospital emergency).Kebanyakan kehamilan berakhir dengan
persalinan dan masa nifas yang normal. Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu
hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas.Gangguan
tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan
sebelumnya (unpredictable disruption). Karena itu, tiap ibu hamil,
keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya,
agar dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah
sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya.
Berbagai macam tanda bahaya yang
perlu segera dirujuk untuk segera mendapatkan pertolongan :
1.
Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa
awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau
spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan,
perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Pada
awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang
tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu,
disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa
atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2.
Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga
karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban
dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru.
3.
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.
4.
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali
dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
5. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002).
Demam dapat
disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen
ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala -gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa
nifas
6.
Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
7.
Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
pre-eklampsia
8. Muntah
terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang
sampai mengganggu aktifitas sehari -hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,
dinamakan Hiperemesis Gravidarum
9. Selaput
kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr% pada trimester II. Nilai
tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi,
terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.
No comments:
Post a Comment