Saturday, November 8, 2014

kista vagina


 


KISTA VAGINA
by : Nita Setyawati 

Kista vagina adalah suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian bawah dinding vagina yang berisicairan atau bahan semi padat. Kista terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan terkumpul di dalamnya. Kista di vagina biasanya tidak nyeri. Ukurannya bervariasi mulai dari seukuran kacang sampai seukuran buah plum. Sedangkan Kista inklusi terjadi akibat trauma seperti akibat tindakan operasi. Kista Gartner merupakan salah satu kista di vagina. Kista ini berasal dari sisa saluran saat janin dalam perkembangan yang awalnya membesar kemudian menghilang. Tetapi kadang-kadang kista ini lumayan membesar sehingga terlihat dari luar vagina. Kista vagina biasanya tidak bergejala. Jika bergejala, maka gejalanya hanya berupa pembengkakan kecil di dinding vagina, massa tumor keluar dari liang vagina atau nyeri saat melakukan hubungan seksual.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa Gangguan haid, Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih, Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut berupa Asites, Penyebaran ke omentum , Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, Gangguan buang air besar dan air kecil, Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada yang muncul.
Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista yaitu:  Dengan mengangkat kista melalui operasi. Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga kini belum memberikan hasil yang memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista tidak menjamin kista tidak akan tumbuh kembali nantinya. Selama seorang wanita masih memproduksi sel telur, maka potensi untuk tumbuh kista akan tetap ada. Namun, dengan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran kaum wanita saat ini untuk memeriksakan organ reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya kista.
Mengatasi Kista dengan Laparoskopi. Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
Penderita kanker ovarium stadium dini dapat ditangani dengan operasi yang kemudian dilanjutkan dengan terapi. Bila kanker ovarium telah memasuki stadium lanjut baru di lakukan kemoterapi atau radiasi.






No comments:

Post a Comment