Monday, November 10, 2014

Pengertian dan Gejala-gejala Klimakterium dan Menopause, yuliana

oleh : Yuliana (Anna)

NIM : 030214A083

Pengertian dan Gejala-gejala Klimakterium dan Menopause


A.      Klimakterium
Klimakterium merupakan suatu proses fisiologis dalam siklus kehidupan wanita. Klimakterium bukan merupakan suatu keadaaan patologis dimana merupakan masa wanita menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi hormon-hormon ovarium yang membuat wanita tidak dapat memproduksi ovum, biasanya terjadi selama 7-10 tahun.
Klimakterium terdiri dari 3  fase, yaitu:
a.       Premenopause, yaitu masa klimakterium yang terjadi sebelum menopause. Pada masa ini siklus menstruasi cenderung mulai  tidak teratur. Wanita mengalami hot flush atau semburan panas di wajah dan menjalar ke seluruh tubuh. Kurun waktunya 4-5 tahun sebelum menopause.
b.      Menopause, yaitu masa berhentinya menstruasi secara permanent yang diikuti gejala-gejala yang terkadang membuat wanita merasa cemas.
c.       Pascamenopause, yaitu masa setelah menstruasi terakhir sampai gejala hilang, atau sampai akhir kehidupan. Kurun waktunya 3-5 tahun setelah menopause.
Keluhan-keluhan atau gejala yang terjadi pada masa tersebut dinamakan sindrom klimakterium.
B.      Menopause
Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu mens dan pause. Mens yang berarti siklus menstruasi dan pause yang berarti berhenti. Menopause berarti masa berhentinya menstruasi yang merupakan bagian universal dan ireversibel dari keseluruhan proses penuaan yang melibatkan sistem reproduksi. Menopause terjadi beberapa hari pada kehidupan seorang wanita, sehingga dalam pandangan luas, menopause merupakan suatu masa perubahan pada diri wanita, yang meliputi perubahan social, sosiologis dan psikologis yang terjadi beberapa bulan sampai 1 tahun.
        Saat ini, terutama di negara maju, angka harapan hidup sudah semakin tinggi, akibatnya makin banyak wanita yang mengalami menopause. Meski banyak wanita yang berusia lebih dari 75 tahun, usia rata-rata menopause ialah 50-51 tahun. Beberapa faktor juga dapat mempercepat terjadinya menopause, diantaranya merokok, histerektomi, carrier fragile X, kelainan autoimun dan sebagainya.
        Menopause terjadi secara fisiologis.Menopause menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya sensitivitas ovarium terhadap stimulasi gonadotropin, yang berhubungan langsung dengan penurunan dan disfungsi folikuler. Oosit di dalam ovarium akan mengalami atresia ketika siklus reproduksi wanita berlangsung. Selain itu, folikel juga mengalami penurunan kualitas dan kuantitas folikel secara kritis setelah 20-25 tahun sesudah menarche.Itu sebabnya pada fase perimenopause dapat terjadi siklus menstruasi yang irregular.Selain itu, irreguleritas menstruasi juga terjadi akibat fase folikulerpada fase siklus menstruasi yang juga memendek.
C.      Tanda-tanda Awal dari Klimakterium dan Menopause
Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetative, gangguan psikis, gangguan somatic, dan gangguan siklus haid. Perubahan kejiwaan seperti semburan panas (hot flush), mudah marah, susah tidur, rasa gelisah, takut, kurang percaya diri, pusing, berkeringat banyak dan dada berdebar-debar merupakan gejala-gejala yang dapat timbul saat wanita memasuki masa menopause. Penurunan gairah seks dapat terjadi disertai rasa nyeri saat berhubungan dengan suami dikarenakan lubrikasi pada vagina berkurang sehingga terkadang merasa takut bahwa suami akan berpaling bahkan merasa dirinya tidak berguna.
Sedangkan perubahan fisik yang terjadi pada seorang wanita menjelang menopause adalah perubahan pada kulit.Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor dan lembek.Kulit mudah terbakar sinar matahari sehingga menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.Pada kulit timbul bintik hitam dan kelenjar kulit berkurang sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
D.      Perubahan Masa Klimakterium dan Menopause
1.       Perubahan Kulit
Perubahan kulit yang terjadi pada masa klimakterium dan menopause adalah:
a.       Kulit mudah rusak akibat photo aging (terbakar matahari), sehingga timbul pigmentasi dan bintik hitam
b.      Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit mengendor
c.       Fungsi kelenjar bawah kulit berkurang sehingga kulit berkeriput, kasar dan kering. Kulit kering disertai pruritus merupakan maslaha yang mungkin terjadi
d.      Perubahan pada rambut antara lain uban dan kebotakan
e.      Kuku mengalami kerapuhan sebagai akibat dari penggembungan longitudinal, pemisahan lapisan kuku, dan menurunnya kandungan air dalam lapisan kuku
2.       Perubahan pada Fungsi Alat Reproduksi
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia wanita masa klimakterium dan menopause adalah:
a.       Lemak vulva menurun sehingga vulva atropi
b.      Vagina mengering, sehingga menimbulkan keluhan dispareuni (sakit saat berhubungan seksual)
c.       Lapisan sel liang senggama menipis. Kondisi ini bisa meningkatkan infeksi kandung kmih dan liang senggama.
d.      Waktu yang dibutuhkan untuk merangsang daerah sensitive lebih lama seiring dengan proses penuaan.
3.       Perubahan pada Tulang
Perubahan yang terjadi pada tulang wanita masa klimakterium dan menopause adalah:
a.       Hormone partatiroid berkurang
b.      Tulang mengalami pengapuran, zat kalsium menurun, sehingga tulang keropos. Tulang mudah patah terutama pada persendian paha dan osteoporosis.

No comments:

Post a Comment