Wednesday, November 5, 2014





Polip Rahim
Oleh Siti Nur Hidayati


Polip uterus atau polip rahim merupakan daging tumbuh yang melekat pada dinding bagian dalam rahim dan menonjol ke dalam rongga rahim. Pertumbuhan sel-sel pada lapisan rahim (endometrium) yang berlebihan bisa berujung pada pembentukan polip uterus. Ukuran polipnya bervariasi, mulai beberapa milimeter atau tak lebih besar dari biji wijen hingga beberapa sentimeter seukuran bola golf atau lebih besar. Seorang wanita bisa memiliki satu polip rahim atau lebih. Polip-polip ini biasanya terkandung di dalam rahim Anda, tetapi terkadang polip-polip ini bisa juga ke dalam vagina Anda lewat pembukaan rahim. Meskipun polip rahim bisa muncul pada wanita muda, polip rahim paling sering terjadi pada wanita berusia 40-an dan 50-an.
Meskipun penyebab pasti dari polip rahim ini tidak diketahui, faktor hormonal tampaknya memainkan peran penting. Polip uterus sendiri bersifat sensitif terhadap hormon estrogen yang berarti bahwa cara polip ini menanggapi estrogen sama dengan respon lapisan rahim Anda terhadap hormon tersebut.
Gejala Polip Rahim yaitu :
a.    Mengalami keputihan yang tidak wajar dan berlebihan, bahkan sering dibarengi dengan keluar  keputihan darah.
b.      Pendarahan ketika melakukan hubungan seksual, dan pendarahan di daerah vagina.
c.       Sering merasakan nyeri di bagian punggung ketika sedang menstruasi.
d.      Buang air kecil terasa sakit
e.       Perut bagian bawah akan terasa sakit yang luar biasa
f.       Tubuh terasa lemah dan terlihat pucat di bagian wajah.
Adapun Jenis Polip Rahim terbagi menjadi 2 yaitu :
1.     Polip Ektoserviks yaitu polip rahim yang tumbuh di luar permukaan rahim. Biasanya menyerang  pada wanita yang telah memasuki usia produktif atau pasca menopause.
2.   Polip Endoserviks yaitu pertumbuhan polip pada daerah dalam rahim. Biasanya menyerang wanita premeonopause (diatas usia 20 tahun) dan setidak nya memiliki 1 anak.
Pengobatan
1.  Polip yang kecil dan tanpa gejala bisa hilang dengan sendirinya
2. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti progestin dan terapi pelepasan gonadotropin hormon   agonis (GnRH agonist)
3. Kuret
4. Operasi
5. Histerektomi atau operasi pengangkatan rahim Meskipun polip rahimnya telah dihilangkan, namun polip ini bisa kambuh kembali sehingga setiap wanita yang mengalaminya bisa saja menjalani pengobatan lebih dari sekali. Sumber: MayoClinic

No comments:

Post a Comment