Polip Rahim
Oleh Siti Nur Hidayati
Polip
uterus atau polip rahim merupakan daging tumbuh yang melekat pada dinding
bagian dalam rahim dan menonjol ke dalam rongga rahim. Pertumbuhan sel-sel pada
lapisan rahim (endometrium) yang berlebihan bisa berujung pada pembentukan
polip uterus. Ukuran polipnya bervariasi, mulai beberapa milimeter atau tak
lebih besar dari biji wijen hingga beberapa sentimeter seukuran bola golf atau
lebih besar. Seorang wanita bisa memiliki satu polip rahim atau lebih.
Polip-polip ini biasanya terkandung di dalam rahim Anda, tetapi terkadang
polip-polip ini bisa juga ke dalam vagina Anda lewat pembukaan rahim. Meskipun
polip rahim bisa muncul pada wanita muda, polip rahim paling sering terjadi
pada wanita berusia 40-an dan 50-an.
Meskipun
penyebab pasti dari polip rahim ini tidak diketahui, faktor hormonal tampaknya
memainkan peran penting. Polip uterus sendiri bersifat sensitif terhadap hormon
estrogen yang berarti bahwa cara polip ini menanggapi estrogen sama dengan respon
lapisan rahim Anda terhadap hormon tersebut.
Gejala
Polip Rahim yaitu :
a. Mengalami
keputihan yang tidak wajar dan berlebihan, bahkan sering dibarengi dengan
keluar keputihan darah.
b. Pendarahan
ketika melakukan hubungan seksual, dan pendarahan di daerah vagina.
c. Sering
merasakan nyeri di bagian punggung ketika sedang menstruasi.
d. Buang
air kecil terasa sakit
e. Perut
bagian bawah akan terasa sakit yang luar biasa
f. Tubuh
terasa lemah dan terlihat pucat di bagian wajah.
Adapun Jenis Polip Rahim terbagi
menjadi 2 yaitu :
1. Polip Ektoserviks yaitu polip rahim yang
tumbuh di luar permukaan rahim. Biasanya menyerang pada wanita yang telah
memasuki usia produktif atau pasca menopause.
2. Polip Endoserviks yaitu pertumbuhan
polip pada daerah dalam rahim. Biasanya menyerang wanita premeonopause (diatas
usia 20 tahun) dan setidak nya memiliki 1 anak.
Pengobatan
1. Polip yang kecil dan tanpa gejala bisa hilang dengan sendirinya
1. Polip yang kecil dan tanpa gejala bisa hilang dengan sendirinya
2. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti progestin
dan terapi pelepasan gonadotropin hormon agonis (GnRH agonist)
3. Kuret
4. Operasi
5. Histerektomi
atau operasi pengangkatan rahim Meskipun polip rahimnya telah dihilangkan,
namun polip ini bisa kambuh kembali sehingga setiap wanita yang mengalaminya
bisa saja menjalani pengobatan lebih dari sekali. Sumber: MayoClinic
No comments:
Post a Comment